GenPI.co - Penyerang mematikan milik Brasil, Richarlison, berhasil menggemparkan sejarah rekor Olimpiade usai mencetak hattrick ke gawang Jerman.
Brasil bersua dengan Jerman dalam pertandingan perdana mereka di grup D Olimpiade Tokyo cabang olahraga sepak bola U-23.
Bermain di Nissan Stadium, Jepang, baik Brasil maupun Jerman memiliki mayoritas kuota pemain U-24 (lahir pada atau setelah 1 Januari 1997), dengan catatan tiga pemain senior yang boleh masuk ke dalamnya.
Richarlison yang saat ini berusia 24 tahun, tampil menggila dengan berhasil mengoyak jala Jerman sebanyak tiga kali berturut-turut.
Menariknya, ketiga gol striker Everton ini semuanya terjadi pada babak pertama, yakni pada menit ke-7, 22, dan 30.
Brasil sejatinya nyaris menambah kedudukan menjadi 4-0 di babak pertama andaikan penalti yang diambil oleh Matheus Cunha berhasil membuahkan gol.
Memasuki babak kedua, Jerman mulai bangkit dengan mencetak gol lewat aksi Nadiem Amiri di menit ke-57.
Usai memperkecil ketertinggalan menjadi 1-3, Jerman langsung tertimpa sial. Mereka harus bermain dengan 10 orang usai Maximilian Arnold mendapatkan kartu kuning keduanya.
Unggul dalam jumlah pemain, Brasil pun berhasil mendominasi akan jalannya pertandingan.
Namun sayang, Jerman justru mampu memperkecil ketertinggalan menjadi 2-3 lewat gol yang dicetak oleh Ragnar Ache lewat sundulan di menit ke-83.
Tak tinggal diam, Brasil pun kembali menambah gol lewat aksi Paulinho di masa-masa injury-time. Skor pun menjadi 4-2 untuk kemenangan Brasil.
Kemenangan ini tidak hanya membawa Brasil memuncaki klasemen Grup D Olimpiade Tokyo 2020 dengan tiga poin, tetapi juga berhasil menorehkan sejarah baru.
Adalah Richarlison, pencetak hattrick milik klub Everton yang mampu memecahkan rekor dalam sejarah sepak bola di Olimpiade.
Pasalnya, Richarlison diketahui menjadi satu-satunya pemain dari klub Liga Primer Inggris yang mampu mencetak hattrick dalam sejarah cabor sepak bola di Olimpiade.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News