GenPI.co - Tidak terduga, ternyata pebulu tangkis Apriyani Rahayu pakai 'jimat' di Olimpiade Tokyo 2020.
'Jimat' tersebut merupakan benda keberuntungan berupa kalung pemberian mendiang sang ibu, benda berharga tersebut menjadi saksi bisu perjuangan Apriyani untuk mengharumkan nama Indonesia.
Hal ini diungkapkannya melalui laman resmi PB Djarum, Apriyani mengaku menyempatkan diri untuk berziarah di makam ibunya dan memperbaiki kalung tersebut sebelum berangkat ke Olimpiade Tokyo 2020.
"Sebelumnya berangkat ke Olimpiade, saya pulang untuk ziarah ke kuburan mama, kirim doa buat mama. Habis dari situ saya keingat mama terus dan kangen," ujar Apriyani.
"Akhirnya minta tolong orang buat benerin kalung pemberian almarhum mama. Lalu saya pakai kalung mama itu buat obat kangen dan menguatkan saya kalau mama selalu di samping saya," lanjutnya.
Dengan membawa kenangan sang ibu yang telah lebih dulu berpulang ke Sang Pencipta pada 2015 lalu, Apriyani berhasil tampil penuh percaya diri.
Bersama rekannya, Greysia Polii, Apriyani sukses mengeluarkan seluruh kemampuannya yang telah ditempa melalui menu-menu latihan neraka.
Greysia/Apriyani pun kembali ke Tanah Air dengan bangga mempersembahkan emas Olimpiade Tokyo 2020.
Prestasi tersebut diraih usai sukses mengalahkan wakil China sekaligus unggulan kedua, Chen Qingchen/Jia Yifan di partai final ganda putri pada Senin (2/8) dengan skor 21-19, 21-15.
Pencapaian ini pun tercatat menjadi sejarah baru sebagai pasangan ganda putri Indonesia pertama yang mendapat emas di Olimpiade.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News