GenPI.co - Pelatih Greysia Polii/Apriyani Rahayu, Eng Hian, memberikan pesan cukup mencengangkan perihal banyaknya orang Indonesia yang melatih di luar negeri.
Seperti diketahui sebelumnya, bahwa banyak sekali orang-orang Indonesia yang menjadi pelatih bulu tangkis di luar negeri.
Di Malaysia saja, ada empat sosok Indonesia yang menjadi pelatih kepala di sana. Mereka adalah Flandy Limpele, Hendrawan, Paulus Firman, dan Indra Wijaya.
Di dua negara ASEAN lainnya juga terdapat pelatih Indonesia, seperti Mulyo Handoyo (Singapura) dan Rexy Mainaky (Thailand).
Tak hanya ASEAN, pelatih Indonesia juga sempat melalangbuana hingga ke Eropa dan daratan Amerika seperti Imam Teguh Santoso (Finlandia) dan Muamar Qadafi (Guatemala).
Banyaknya pelatih-pelatih Indonesia di luar negeri sempat menimbulkan pertanyaan dari pencinta bulu tangkis Tanah Air, mengenai loyalitas dan nasionalisme mereka.
Hal ini pun turut menuai sorotan dari pelatih Greysia/Apriyani, Eng Hian. Secara tegas dirinya menjelaskan mengapa rekan-rekannya tersebut memilih melatih di luar negeri dibandingkan di Indonesia.
“Semua ingin melatih di negara mereka sendiri. Namun, jumlah pelatih di tim nasional terbatas," buka Eng Hian dikutip dari Badminton Asia.
"Tapi di saat bersamaan, kami (para pelatih) masih harus mencari penghidupan untuk keluarga dan lain-lain. Bagi saya, pelatih bisa bekerja di mana pun karena sekali lagi, kesempatan untuk melatih tim nasional terbatas," tegasnya.
Eng Hian pun tampaknya tidak ambil pusing mengenai hal tersebut. Karena menurutnya, setiap orang memiliki kewajiban untuk bekerja dan memenuhi kebutuhan sesuai dengan bidang dan kapasitas yang dimilikinya.
“Jadi jika kami bertemu di lapangan dan mereka melatih negara lain, itu oke-oke saja karena itulah pekerjaan kami. Kami punya kebutuhan dan pekerjaan yang harus kami lakukan sesuai dengan kapasitas kami,” tutup Eng Hian.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News