GenPI.co - Bakal jadi klub Sultan baru, Newcastle United malah bakal ditendang dari kompetisi Liga Inggris?
Newcastle United terancam dikeluarkan dari Liga Inggris jika Arab Saudi masuk dan mengakuisisi melalui sebuah konglomerasi.
Saudi Arabia’s Public Investment Fund (PIF) yang dipimpin oleh Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman, dikabarkan akan menjadi investor utama dalam akuisisi Newcastle.
PIF disebut telah menyediakan 80% dari sekitar 300 juta poundsterling (Rp 5,7 triliun) yang dibutuhkan untuk membeli Newcastle dari tangan Mike Ashley.
Hal ini pun menjadi polemik lantaran Kerajaan Arab Saudi diduga sebagai pihak situs penyedia tanyangan sepak bola ilegal bertajuk beoutQ.
Meskipun kabar tersebut dibantah oleh kerajaan Arab Saudi, namun hasil investigasi World Trade Organization (WTO) menunjukkan hal sebaliknya.
Laporan WTO menunjukkan bahwa beoutQ disiarkan melalui satelit bernama Arabsat di mana mayoritas sahamnya dimiliki oleh Kerajaan Arab Saudi dan memiliki basis di sana.
Oleh karena itu, rencana akuisisi Newcastle pun mendapat banyak tentangan bahkan berujung pada ancaman untuk mengeluarkan klub dari Liga Inggris.
Hal tersebut disampaikan oleh pengacara Newcastle, Daniel Jowell QC yang juga menyebut bahwa sejumlah klib dan beIN Media Group juga menentang rencana akuisisi, seperti dilansir dari Daily Star.
"Sebagian besar klub Premier League bersama-sama melakukan lobi agar takeover tidak terjadi," tambah Jowell.
"Terlepas dari ancaman itu, Premier League belum menghentikan klub untuk berpartisipasi di kompetisi," lanjut dia.
Selain itu, Amnesty International juga meminta Liga Inggris mencegah akuisisi Newcastle karena pelanggaran HAM yang dilakukan oleh Kerajaan Arab Saudi.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News