GenPI.co - Direktur PT LIB, Akhmad Hadian Lukita, buka-bukan kisah unik dibalik kesuksesan seri pertama Liga 1.
Sebagaimana diketahui, seri satu sudah usai dan menempatkan Bhayangkara FC berada di puncak klasemen sementara Liga 1 dengan 16 angka.
Lukita mengatakan, ada beberapa pelajaran berharga dalam menggelar Liga 1 di tengah pandemi covid-19.
Sebab, sistem liga menerapkan konsep bubble to bubble dengan enam seri di enam provinsi dan 16 stadion yang mana pertama kalinya.
Seri pertama Liga 1 bergulir di tiga provinsi sekaligus, yaitu Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat. Seri kedua di Jawa Tengah dan Yogyakarta. Seri ketiga di Jawa Timur.
Seri keempat masih di Jawa Timur, seri kelima di Jawa Tengah dan Yogyakarta, dan seri keenam kembali ke Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat.
"Ada beberapa hal kami pelajar dalam menjalankan Liga 1. Karena, ada beberapa tim tidak boleh main di stadion tertentu, misalnya Persita tidak boleh di Tangerang," kata Akhmad Hadian Lukita kepada GenPI.co, Senin (11/10).
Dia mengatakan, gelaran pertandingan dengan protokol kesehatan ketat juga menjadi cerita dibalik Liga 1.
Sebab, pertama kali gelaran Liga 1 dengan kondisi itu dan jauh dari hingar bingar suporter di stadion.
"Tim-tim Liga 1 juga menjadi peduli terhadap aktivitas pemain agar tidak terpapar covid-19," jelasnya.
Lukita mengatakan, penggunaan aplikasi Peduli Lindungi juga sangat dimaksimalkan.
"Tim disiplin, ini sangat bagus," jelasnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News