GenPI.co - Nasib miris para pemain bulu tangkis tunggal putra yang nyaris babak belur di Piala Thomas 2020 membuat Persatuan Bulu tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) memberikan pesan tegas.
Seperti diketahui, Tim Thomas Indonesia berjibaku melawan Thailand di babak penyisihan Grup A Piala Thomas 2020 pada Senin (11/10).
Laga yang digelar di Ceres Arena, Aarhus, Denmark itu berhasil dimenangkan oleh skuad Merah-Putih dengan skor ketat 3-2.
Meskipun berhasil memperpanjang napas Indonesia di turnamen bulu tangkis beregu putra terakbar di dunia itu, Tim Thomas Indonesia justru mendapat sorotan negatif.
Pasalnya, Indonesia yang di atas kertas lebih diunggulkan dibandingkan Thailand, justru terlihat tertatih-tatih untuk mendulang poin, terutama dari sektor tunggal putra.
Menanggapi hal ini, Kabid Binpres PP PBSI Rionny Mainaky menyebut bahwa para pemain belum mengeluarkan kemampuan terbaiknya karena kurang bisa mengatasi tekanan di lapangan.
"Tim secara umum menang, kita bersyukur. Tetapi para pemain tunggal putra yang kalah dari sisi permainan kurang sabar dan ulet," ujar Rionny.
"Padahal fisik dan kebugaran mereka baik. Kurang bisa menjaga tempo permainan. Ini yang harus diperbaiki untuk menghadapi pertandingan selanjutnya," lanjutnya.
Dari tiga tunggal putra yang diturunkan, unggulan pertama dan kedua Indonesia, Anthony Ginting dan Jonatan Christie ternyata belum mampu berbicara banyak.
Ginting harus menyerah melalui pertandingan sengit rubber game dengan skor 19-21, 22-24, 23-25 atas wakil Thailand, Kantaphon Wangcharoen.
Sementara Jonatan tak dapat memberikan perlawan sepadan untuk Kunlavut Vitidsarn yang mengakhiri laga melalui dua game langsung, 10-21, 14-21.
Beruntung Shesar Hiren Rhustavito dapat menangani perlawanan kuat Abdulrach Namkul dan menang dengan skor 23-21, 10-21, 21-8.
Sementara itu, Tim Thomas Indonesia akan kembali melanjutkan perjuangannya dengan melakoni laga pamungkas di Grup A melawan Taiwan pada Rabu (13/10).(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News