Merah Putih Tak Berkibar di Thomas Cup - Puan Kirim Pesan Kuat

18 Oktober 2021 12:40

GenPI.co - Merah Putih tak berkibar di Thomas Cup 2021. Tapi Puan Maharani tetap menyemangati tim Merah Putih. Ada pesan kuat yang dikirim.

Puan sangat mengapresiasi keberhasilan tim bulutangkis Indonesia merebut mahkota juara Thomas Cup 2021.

Menurut Puan, ini menjadi momen mengembalikan kejayaan Indonesia di ajang bulungtangkis dunia itu.

BACA JUGA:  Juara Thomas Cup, Fajar/Rian Ungkap Lubang Besar di China

“Selamat untuk tim Indonesia. Thomas Cup akhirya mampir ke Indonesia,” kata Puan di Jakarta, Minggu (17/10/2021).

Indonesia terakhir menjadi juara Piala Thomas pada tahun 2002.

BACA JUGA:  Indonesia Ciamik, 14 Kali Juara Thomas Cup

Sepanjang Piala Thomas digelar, Indonesia sudah berhasil memperoleh 13 kali gelar juara.

Final Piala Thomas 2021 kembali mempertemukan Indonesia dengan China, Minggu kemarin.

BACA JUGA:  Dukung Indonesia di Thomas Cup, Raisa Rela Lakukan Hal Ini

“Ini menjadi momen mengembalikan dominasi tim Indonesia dari China (Tiongkok) dalam hampir dua dekade terakhir,” sebut Puan.

Minggu malam nanti akan menjadi final ke-20 bagi Indonesia di event bulutangkis dua tahunan itu. Puan mengajak seluruh masyarakat memberikan semangat bagi tim Thomas Indonesia.

Indonesia memang tidak bisa mengibarkan bendera Merah Putih akibat terkena sanksi WADA karena dianggap tidak patuh terkait doping.

Tapi Puan tetap berbesar hati. Seluruh kontingen Indonesia diminta mengibarkan Merah Putih di dada.

“Jangan patah semangat karena Merah Putih tidak bisa dikibarkan. Kita masih bisa mengibarkannya di dada kita. Merah Putih di dadaku. Indonesia Raya di nadiku,” sebut Puan Maharani.

Larangan pengibaran bendera Merah Putih ini terkait permasalahan dengan World Anti Doping Agency (WADA).

Itu terjadi karena Lembaga Anti-Doping Indonesia (LADI) tak bisa memenuhi test doping plan (TDP) tahun 2020 dan juga belum memenuhi TDP untuk 2021.

Puan menyayangkan keteledoran LADI yang tak bisa memenuhi persyaratan soal program uji doping.

Padahal ada kesempatan dari WADA untuk memberikan klarifikasi, seperti halnya yang dilakukan Thailand dan Korea Utara sehingga mereka tidak mendapat sanksi.

“Ini bukan kesalahan dari pemain. Jika memang target prosedur tes doping belum bisa dipenuhi karena pandemi covid-19, LADI seharusnya bisa menyampaikan alasannya sebelum batas akhir dari WADA,” terang Puan. (*)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Agus Purwanto

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co