GenPI.co - Pengamat olahraga Fritz Simanjuntak memberikan tanggapan soal prestasi yang dicapai atlet bulutangkis independen Tommy Sugiarto yang naik ranking BWF dari ke-32 menjadi ke-23.
Diketahui, update ranking BWF tersebut merupakan catatan dari Denmark Open 2021.
Dalam ajang Super 1000 dari rangkaian World Tour Series BWF itu, atlet yang merupakan anak legenda bulutangkis Indonesia Icuk Sugiarto hanya bisa melaju sampai babak semifinal.
Lantaran, dia dikalahkan oleh tunggal putra nomor satu dunia, Kento Momota, dengan poin 17-21 dan 12-21.
Fritz menyebutkan, capaian anak Icuk Sugiarto itu yang menembus babak semifinal adalah hal yang biasa.
"Seorang atlet profesional harus siap mencapai terbaik," kata dia kepada GenPI.co, Rabu (27/10/2021).
Dia menambahkan, hal biasa itu bukan soal prestasi, tetapi pencapaian yang harus diraih seorang atlet independen.
"Hal itu agar bisa membiayai kegiatan di turnamen lainnya," terang dia.
Diketahui, jika seorang atlet mencapai suatu target, pasti akan mendapatkan hadiah.
Fritz menuturkan, meskipun Tommy Sugiarto adalah pebulutangkis independen, tetapi tanggung jawabnya sama seperti atlet yang tergabung dalam PBSI.
"Tanggung jawab atlet sama untuk berprestasi," ungkap dia.
Akan tetapi, sebagai atlet independen lebih bertanggung jawab dan mandiri agar berprestasi.
Pasalnya, untuk mendukung dari segi finansial.
"Kalau atlet pelatnas PBSI dari segi finansial di tanggung, tetapi hadiah harus dibagi," tandas dia.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News