GenPI.co - Ambisi tinggi klub milik SBY di putaran pertama Proliga belum terpuaskan. Ada misi besar yang belum tuntas dilakukan.
Klub voli milik mantan Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) Bogor Lavani memang belum puas.
Memasuki kompetisi dengan status pendatang baru, Bogor Lavani mengakhiri putaran pertama Proliga dengan duduk di peringkat keempat.
“Sebenarnya kami tidak memiliki target untuk putaran pertama,” tutur asisten pelatih Bogor Lavani Roy Makpal kepada GenPI.co, Selasa (1/2).
Mengumpulkan delapan poin dari hasil dua kemenangan dan tiga kekalahan, Bogor Lavani harus rela berada di bawah tiga tim lainnya.
Tim tersebut, yakni Jakarta Pertamina Pertamax, Surabaya Bhayangkara Samator, dan Jakarta BNI 46.
Poin yang dikumpulkan Bogor Lavani sebenarnya lebih banyak dibandingkan Jakarta BNI 46, tetapi karena jumlah kemenangannya lebih sedikit, sehingga harus duduk di posisi keempat.
“Yang terpenting adalah pada putaran pertama ini mengumpulkan poin sebanyaknya,” tambah Roy.
Dia mengatakan sebagai klub pendatang baru sebenarnya posisi ini cukup bagus.
Akan tetapi, Roy merasa masih belum puas dengan hasil yang didapatkan dalam putaran pertama.
“Seharusnya bisa lebih, ada beberapa pertandingan yang seharusnya bisa kami menangi, tetapi malah gagal,” ujarnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News