GenPI.co - Pesepak bola Indonesia, Bagus Kahfi sampaikan kritik telak terhadap program naturalisasi pemain yang dilakukan Shin Tae Yong.
Seperti diketahui, sejak era kepelatihan Shin Tae Yong, Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) mulai gencar mencari pemain keturunan Indonesia yang bermain di luar negeri.
Para pemain tersebut diplot untuk memperkuat Timnas Indonesia yang akan banyak mengikuti turnamen-turnamen level regional hingga kontinental.
Sebelumnya, muncul beberapa nama pemain yang masuk dalam bursa naturalisasi, tetapi saat ini telah mengerucut menjadi dua pemain yakni Sandy Walsh dan Jordi Amat.
Kedua pemain yang bermain di Eropa tersebut dikabarkan telah melengkapi dokumen administrasi dan kini sedang diproses oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
Namun, setiap keputusan tentu akan mendapatkan pro dan kontra, meskipun banyak yang setuju naturalisasi solusi yang baik, tetapi tidak sedikit yang kecewa dengan hal tersebut.
Termasuk pemain Indonesia yang kini bermain di Liga Belanda bersama FC Utrecht, Bagus Kahfi.
Dalam video yang diunggah oleh kanal Youtube KR TV pada Senin (14/2) lalu, Bagus mengakui bahwa adanya pemain keturunan bisa membantu Timnas Indonesia menjadi lebih baik.
"Menurut saya pasti kalau misal ada beberapa naturalisasi pemain keturunan bakal membantu Timnas kita lebih baik," kata Bagus.
Namun, Bagus menilai langkah tersebut hanyalah cara instan semata sehingga bisa membawa dampak buruk bagi perkembangan talenta-talenta dalam negeri.
"200 juta lebih penduduk Indonesia masa kita nggak bisa menemukan 23 pemain yang bisa membawa Indonesia lebih jauh lagi," ujar Bagus..
"Iya itu jalan pintas, negara kita besar pemain kita banyak masa nggak percaya dengan kualitas pemain asli kita sendiri," imbuhnya.
Lebih lanjut, Bagus juga menilai bahwa hal utama yang perlu dilakukan agar bisa memiliki pemain asli Indonesia yang berkompeten yaitu memperbaiki dari akarnya.
Hal ini memang akan membutuhkan waktu yang lama, karena dimulai dengan pencarian bakat dan pembinaan talenta serta perbaikan fasilitas.
"Grassroot harus diperbaiki harus lebih banyak pelatih dan fasilitas yang bagus," tutupnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News