GenPI.co - Karier pemain ganda putra China terancam hancur setelah mendapat hukuman dari Federasi Bulu tangkis Dunia (BWF).
Kabar mengejutkan datang dari dunia bulu tangkis, di mana empat atlet China dinyatakan bersalah atas tindakan pengaturan skor.
Empat atlet China tersebut berasal dari sektor ganda putra, yakni He Ji Ting, Tan Qiang, Li Jun Hui, dan Liu Yu Chen.
Dalam pernyataan resmi BWF, Jumat (25/3) He Ji Ting/Tan Qiang dam Li Jun Hui/Liu Yu Chen terbukti melakukan pengaturan skor saat tampil di Fuzhou China Open 2018 yang lalu.
Keempat pemain tersebut dianggap tampil tidak maksimal dan sengaja mengalah menjadi indikasi terjadinya pengaturan skor.
“Keempat pemai tersebut dinyatakan melanggar pasal 3.1.2 mengenai perjudian, pertaruhan dan hasil pertandingan yang tak biasa, dalam Fuzhou China Open 2018,” bunyi pernyataan resmi BWF.
Setelah melakukan investigasi menyeluruh, BWF memutuskan untuk menjatuhkan hukuman larangan terlibat dalam kegiatan bulu tangkis selama tiga bulan dengan masa percobaan dua tahun.
Masa percobaan dua tahun tersebut terhitung sejak 25 Januari 2022 lalu, dan jika keempat pemain tersebut kedapatan melakukan aksi serupa dalam dua tahun ke depan, maka hukuman tersebut langsung diberlakukan.
Selain itu, para pemain juga diminta untuk mengembalikan uang hadiahnya masing-masing dari turnamen tersebut.
He Ji Ting/Tan Qiang harus mengembalikan 12.250 dolar AS (setara Rp175 juta) dan Li Jun Hui/Liu Yu Chen harus memulangkan hadiah 2.187 dolar AS (setara Rp31 juta).
Kedua pasang ganda putra tersebut sejatinya merupakan lawan-lawan yang cukup tangguh bagi wakil Indonesia.
Terutama Li Jun Hui/Liu Yu Chen yang sempat menjadi musuh bebuyutan ganda putra nomor satu dunia, Kevin Sanjaya/Marcus Gideon.
Terlepas dari itu, Li Jun Hui sendiri diketahui telah pensiun dini sejak awal 2022 lalu lantaran cedera.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News