GenPI.co - Ketua Umum Paguyuban Suporter Timnas Indonesia (PSTI), Ignatius Indro mengatakan klub sepak bola di Indonesia harus menerapkan sistem Financial Fair Play (FFP).
Hal tersebut diungkapkan setelah munculnya kasus Marko Simic yang mengaku tidak dibayar selama setahun oleh klubnya Persija Jakarta.
“Eropa menerapkan FFP, itu juga harus diterapkan di sini (Indonesia, red),” ujarnya saat dihubungi GenPI.co, Rabu (27/4).
FFP sendiri merupakan sebuah peraturan yang sudah dijalankan sejak 2011 silam oleh federasi sepak bola Eropa UEFA.
Peraturan tersebut membuat klub-klub kaya di Eropa lebih berhati-hati dalam menggunakan uang mereka untuk jual beli pemain.
Peraturan tersebut juga dicanangkan guna menjaga agar tidak ada ketimpangan antarklub di liga-liga Eropa.
FFP membuat semua klub di Eropa harus menyeimbangkan neraca keuangannya sebelum belanja pemain.
Klub tidak bisa serta-merta membeli pemain top dengan harga mahal hanya karena memiliki uangnya.
Neraca keuangan klub tersebut harus positif dan sehat terlebih dahulu, baru nantinya diperbolehkan belanja pemain dengan harga yang mahal.
“Pengeluaran klub di Indonesia harus sesuai dengan kemampuan klub,” kata Indro.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News