GenPI.co - Calon pemain naturalisasi Indonesia Jordi Amat akan memperkuat klub Malaysia Johor Darul Takzim (JDT).
Kepindahan Jordi Amat dari Eropa ke Malaysia itu dianggap sebuah lelucon di tengah proses naturalisasi sebagai pemain Timnas Indonesia.
Koordinator Save Our Soccer (SOS) Akmal Marhali mengatakan polemik tersebut bisa membuat masyarakat Indonesia naik darah.
Menurut dia, Indonesia sudah berusaha keras merekrut Jordi Amat, tetapi Maalaysia yang menerima keuntungannya.
"Soal kepindahan Jordi Amat ke JDT, apakah masyarakat layak marah? Itu sepertinya sah-sah saja karena dirasa tidak sesuai," ujar Akmal kepada GenPI.co, Kamis (30/6).
Akmal Marhali menjelaskan proses membela klub Malaysia ialah strategi awal Jordi Amat.
Jordi Amat masih membutuhkan suntikan dana yang besar memasuki usia lanjut dalam karier sepak bola.
"Dia sudah tidak muda sekitar 30 tahun. Itu yang bisa menjadi alasan Jordi Amat memilih Liga Asia dan mendapat bayaran tinggi di Malaysia," jelasnya.
Selain itu, publik yang kecewa terhadap keputusan Jordi Amat pun kini mulai menyerang.
Akmal menuturkan serangan masyarakat Indonesia kepada Jordi Amat merupakan hal yang wajar.
Dia menilai Jordi Amat sebaiknya tidak perlu dinaturalisasi karena akan menyebabkan perpecahan di Indonesia.
"Saya pikir masyarakat yang bilang naturalisasi Jordi Amat sudah tidak perlu, itu juga benar. Saya rasa kepindahan Jordi Amat ialah permainan agen sepak bola," tuturnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News