GenPI.co - Mengonsumsi kalium dari makanan lebih disarankan daripada mengandalkan suplemen.
Dilansir Health, suplemen kalium memiliki potensi risiko bagi kesehatan, sehingga pendekatan yang lebih aman melalui pola makan sehari-hari.
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) menetapkan angka kebutuhan harian kalium sebesar 4.700 miligram.
Sementara itu, American Heart Association (AHA) merekomendasikan asupan antara 3.500 hingga 5.000 miligram per hari, khususnya untuk membantu mengontrol tekanan darah tinggi.
Sayangnya, sebagian besar orang dewasa belum mencapai angka tersebut.
Menurut ahli diet Michelle Routhenstein, pria idealnya mengonsumsi minimal 3.400 miligram kalium per hari, sedangkan wanita setidaknya 2.600 miligram.
Banyak orang mengenal pisang sebagai sumber kalium yang baik.
Satu buah pisang berukuran sedang mengandung sekitar 422 miligram kalium.
Namun, masih ada makanan lain yang kaya mineral ini seperti aprikot, lentil, kentang panggang, bayam, dan salmon.
Semua makanan tersebut tidak hanya membantu memenuhi kebutuhan kalium, tetapi juga berkontribusi dalam menurunkan tekanan darah secara alami.
Rasio ideal antara kalium dengan natrium bisa bervariasi untuk setiap orang, tergantung pada riwayat kesehatan, gaya hidup, dan kebutuhan nutrisi masing-masing.
Namun, AHA menyarankan agar asupan natrium dibatasi antara 1.500 hingga 2.300 miligram per hari, terutama bagi penderita hipertensi.
Routhenstein mengatakan dibutuhkan waktu dan usaha untuk mengubah kebiasaan makan menjadi lebih sehat.
"Saya telah membantu banyak orang berhenti menggunakan obat tekanan darah hanya dengan mengurangi frekuensi makan di luar. Dalam kondisi seperti itu, kami fokus pada peningkatan asupan kalium," tuturnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News