GenPI.co - PSSI dan pelatih kepala Timnas Indonesia Shin Tae Yong tengah merencanakan proses naturalisasi terhadap tiga pemain U-19 sebagai opsi menambah kekuatan.
Koordinator Save Our Soccer (SOS) Akmal Marhali menilai wacana tersebut kurang tepat jika ingin mengembangkan pemain usia muda di Indonesia.
Menurutnya, naturalisasi ialah cara mudah yang dilakukan, bukan sebuah solusi.
"Nyatanya berapa banyak pemain naturalisasi yang memberikan manfaat buat peningkatan prestasi timnas," ujar Akmal kepada GenPI.co, Kamis (14/7).
Akmal menjelaskan dengan adanya naturalisasi, maka pemain lokal akan kesulitan mendapatkan tempat guna membela timnas.
Oleh karena itu, dia menilai FIFA pun telah memperketat naturalisasi bagi setiap negara, termasuk Indonesia.
"(Naturalisasi, red) yang ada justru mengubur peluang pemain lokal membela negaranya. Jalan instan, sama dengan melupakan pembinaan. FIFA ketat dalam proses naturalisasi," jelasnya.
Selain itu, Akmal mengatakan jalan terbaik untuk investasi pemain timnas ialah dengan pembinaan sejak usia muda.
Menurut dia, Indonesia memiliki peluang lebih besar menjadi negara kuat dalam sepak bola dunia.
"Investasi terbaik adalah membina anak bangsa sendiri. Indonesia negara besar. Merdeka lewat kekuatan sendiri. Naturalisasi membunuh potensi anak negeri dan bukti ketidakpercayaan diri," imbuhnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News