GenPI.co - Direktur Kepelatihan Ganda Asosiasi Bulu tangkis Malaysia (BAM), Rexy Mainaky membongkar alasan ganda putra Malaysia tertinggal dari Indonesia.
Sektor ganda putra Malaysia saat ini tengah menjadi sorotan lantaran tidak konsisten dan kering prestasi.
Sejatinya, ganda putra merupakan salah satu sektor cabang olahraga bulu tangkis terkuat yang dimiliki Malaysia.
Namun, sejak meraih medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020 pada tahun lalu, ganda putra nomor satu mereka, Aaron Chia/Soh Wooi Yik tampak mengalami penurunan performa.
Kondisi tersebut tentu berbeda jauh dengan suburnya regenerasi ganda putra Indonesia, yang saat ini tercatat memiliki 6 wakil pada 25 besar dunia.
Di saat tiga ganda putra utama masih mendominasi 5 besar dunia, tiga pasangan muda Indonesia lainnya silih berganti merebut gelar juara level dunia.
Rexy sempat membongkar kelemahan para pemainnya yang dinilai kurang memiliki mental kuat dan mudah terganggu oleh pikiran-pikiran yang tidak perlu saat di lapangan.
Tidak hanya itu, di tengah usaha untuk bangkit, Aaron Chia justru harus pasrah saat dirinya terkonfirmasi positif Covid-19 usai merampungkan Malaysia Masters 2022.
Namun, Rexy mengabarkan bahwa saat ini Aaron telah dinyatakan sembuh dan mulai berlatih kembali di pelatnas.
"Keadaan Aaron sudah membaik, dia sudah mulai menjalani latihan sejak tiga hari yang lalu," kata Rexy Mainaky dilansir dari Harian Metro Malaysia (22/7).
Kini, Aaron/Soh harus bekerja lebih keras untuk membayar ketetertinggal latihan mereka dan berusaha bangkit pada Kejuaraan Dunia 2022 yang akan digelar di Jepang, Agustus mendatang.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News