GenPI.co - Direktur Kepelatihan Ganda Asosiasi Bulu tangkis Malaysia (BAM), Rexy Mainaky masih belum puas meskipun anak asuhnya berhasil membungkam jawara Olimpiade Tokyo 2020.
Sektor ganda putra Malaysia akhirnya bisa bernapas lega setelah Man Wei Chong/Tee Kai Wun berhasil menumbangkan Lee Yang/Wang Chi Lin di final Taipei Open 2022, Minggu (24/7).
Seperti diketahui, dengan banyaknya pasangan top dunia yang mundur dari ajang tersebut, Lee/Wang yang berstatus sebagai tuan rumah, unggulan pertama sekaligus peraih emas Olimpiade Tokyo 2020 diprediksi akan merebut gelar Taipei Open 2022 dengan mudah.
Namun, secara mengejutkan langkah mereka justru berhasil dihalau oleh pasangan pelapis ketiga Malaysia, Man Wei Chong/Tee Kai Wun.
Ganda putra peringkat 36 dunia itu tampak tak gentar di hadapan ribuan pendukung Lee/Wang yang memenuhi Taipei Arena, mereka menang dengan skor 21-18, 11-21, 21-18.
Hasil ini tentu menjadi pelepas dahaga ganda putra Malaysia yang tengah mendapat sorotan belakangan ini karena minim gelar dan penampilan tidak konsisten mereka.
Melansir dari New Straits Times, Senin (25/7), Rexy Mainaky mengaku senang dengan pencapaian anak didiknya.
"Saya sangat senang sekali atas kemenangan Wei Chong/Kai Wun. Saya ingin mereka bisa mempertahankan performa ini dan tetap konsisten," tutur legenda ganda putra Indonesia itu.
Kemenangan Man/Tee juga menjadi gelar pertama ganda putra Malaysia setelah ditinggal oleh pelatih Flandy Limpele yang memutuskan pulang dan bergabung dengan Persatuan Bulu tangkis Seluruh Indonesia (PBSI).
Kendati demikian, Rexy tampaknya masih belum puas dengan raihan gelar BWF World Tour Super300 tersebut, dia berharap Man/Tee bisa lebih banyak meraih gelar di masa depan.
"Saya berharap gelar ini akan menambah kepercayaan diri mereka, dan membuat mereka semakin lapar gelar juara," ucap Rexy.
Selain itu, gelar yang diperoleh Man/Tee juga diharapkan bisa menjadi pemacu bagi dua pasangan teratas ganda putra Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik dan Goh Sze Fei/Nur Izzuddin.
Pasalnya, dua ganda putra jagoan pelatnas BAM itu terus mengalami penurunan performa dan hanya bisa melaju maksimal hingga semifinal saja pada beberapa turnamen terakhir.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News