GenPI.co - Bos MotoGP, Carmelo Ezpelata menanggapi permintaan penghapusan kelas Moto2 dan Moto3 sembari mengaikannya dengan Sirkuit Mandalika.
Sebelumnya, Kepala Tim Pramac Racing, Paolo Campinoti menyarankan untuk menghapus Moto2 dan Moto3 dalam seri balapan MotoGP di luar Eropa.
Paolo Campinoti ingin MotoGP meniru model balapan Formula 1 yang tak selalu menyertakan Formula 2 dan Formula 3 di seri balapan luar Eropa.
Hal ini disebut sebagai cara untuk meningkatkan eksposure terhadap MotoGP sebagai kelas utama.
Namun, saran ini rupanya langsung ditolak mentah-mentah oleh CEO Dorna Sports, Carmelo Ezpeleta.
Menurutnya, Moto2 dan Moto3 sudah menjadi bagian penting dari struktur ajang Grand Prix sejak pertama kali diadakan pada tahun 1949.
"Kami tidak akan pernah menghilangkan Moto2 dan Moto3 karena kelas-kelas ini merupakan bagian penting dari struktur GP," tutur Carmelo Ezpelata dilansir dari Speedweek, Sabtu (6/8).
Ezpelata menegaskan bahwa pihaknya terbuka untuk semua saran, tetapi menegaskan bahwa program tiga kelas GP tidak bisa diganggu gugat.
Selain karena alasan sejarah, adanya tiga kelas GP juga menjadi daya tarik tersendiri bagi negara-negara tuan rumah di luar Eropa.
Sebagai contoh, Ezpeleta pun menyinggung antusiasme masyarakat Indonesia terhadap ajang Moto2 dan Moto3 di Sirkuit Mandalika.
"Tapi kemudian kita tidak akan melihat kemenangan kandang untuk Somkiat Chantra di Moto2 pada GP Indonesia di Sirkuit Mandalika bulan April lalu," ungkap Ezpeleta.
Keberhasilan Chantra di Mandalika membuktikan bahwa kehadiran Moto2 tidak hanya diminati tim tuan rumah, melainkan mampu masuk ke pasar yang lebih luas seperti ASEAN.
Selain itu, kehadiran pembalap tuan rumah, Mario Suryo Aji yang berhasil merebut pole position Moto3 Mandalika juga membuat ajang tersebut semakin diminati.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News