GenPI.co - Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM) gundah gulana saat menyadari tunggal putra Malaysia yang kalah jauh dari Indonesia.
Malaysia dikenal sebagai salah satu negara dengan cabang olahraga bulu tangkis yang kuat di dunia.
Namun, saat ini pelatnas BAM tampaknya kekurangan pemain yang menonjol dari sektor tunggal putra.
Sejatinya, BAM sempat memiliki Lee Zii Jia yang berhasil merebut beberapa gelar bergengsi seperti All England hingga Kejuaraan Asia.
Sayangnya, Lee Zii Jia memutuskan keluar dari pelatnas dan menjadi pemain profesional sejak awal tahun ini.
Hal ini membuat pelatnas hanya menyisakan pemain berusia 22 tahun, Ng Tze Yong yang menjadi tulang punggung sektor tunggal putra.
Situasi ini tentu berbeda jauh dengan kondisi Indonesia yang memiliki tiga pemain andalan pelatnas yakni Anthony Ginting, Jonatan Christie dan Shesar Hiren Rhustavito.
Ginting dan Jonatan tercatat sebagai pemain dengan peringkat enam dan tujuh dunia, sementara Shesar diurutan ke-26.
Selain itu, Indonesia juga memiliki Chico Dwi Aura Wardoyo yang semakin menunjukan taringnya, bahkan mampu mengejutkan saat menjadi juara BWF Super 500 Malaysia Master 2022.
Kondisi ini membuat Ketua BAM, Tan Sri Mohamad Norza Zakaria khawatir dan mendesak Wong Choong Hann selaku Direktur Pembinaan BAM dan Hendrawan selaku pelatih untuk memperbaiki situasi tersebut.
"Sekarang di BAM kami memiliki Tze Yong nomor satu," kata Norza dilansir dari Bharian, Minggu (14/8).
"Jadi, pertanyaan saya kepada Choong Hann dan Hendrawan adalah siapa pemain nomor dua dan tiga kami?" tuturnya geram.
Lebih lanjut, Norza juga membeberkan bahwa BAM hanya akan memberi waktu kepada Wong Choong Hann dan Hendrawan untuk mendongkrak pemain muda selama 6 bulan.
Norza sejatinya mengakui bahwa ada banyak pemain muda potensial di pelatnas saat ini, hanya saja perlu dipercepat untuk bisa tampil di level tertinggi.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News