IPW Desak Kapolri Copot Kapolres Malang Imbas Tragedi Kanjuruhan

02 Oktober 2022 15:10

GenPI.co - Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso mendesak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mencopot Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat karena telah lalai dalam mengawasi tragedi di Stadion Kanjuruhan. 

Dalam tragedi tersebut, setidaknya 129 orang meninggal dunia dan 180 orang lainnya luka-luka. Kini, para korban luka-luka sedang menjalani perawatan di rumah sakit. 

"Kapolri Jenderal Listyo Sigit harus mencopot Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat yang bertanggung jawab dalam mengendalikan pengamanan pada pertandingan antara tuan rumah Arema FC Malang melawan Persebaya Surabaya," kata Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso dalam keterangan tertulisnya, Minggu (2/10/2022).

BACA JUGA:  Persebaya Kalahkan Arema FC 3-2, Aremania Ngamuk di Stadion

Tak hanya itu, Sugeng meminta Kapolda Jawa Timur Irjen Nico Afinta untuk mempidanakan panitia penyelenggara dalam pertandingan Arema FC melawan Persebaya tersebut. 

"Jatuhnya korban tewas di sepakbola nasional ini harus diusut tuntas pihak kepolisian. Jangan sampai pidana dari jatuhnya suporter di Indonesia menguap begitu saja seperti hilangnya nyawa dua bobotoh di Stadion Gelora Bandung Lautan Api pada Juni lalu," papar Sugeng. 

BACA JUGA:  Tegas! PSSI Larang Arema FC Jadi Tuan Rumah Liga 1 2022/23

Lebih penting, lanjutnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) harus memberikan perhatian lebih terhadap dunia sepak bola di Tanah Air yang selalu ricuh dan menelan korban jiwa.

"Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan (Iwan Bule) seharusnya malu dan mengundurkan diri dengan peristiwa terburuk di sepak bola nasional," imbuhnya. 

BACA JUGA:  Buntut Tragedi Stadion Kanjuruhan, Jokowi Minta PSSI Hentikan Liga 1

Diberitakan sebelumnya, Kapolda Jawa Timur Irjen Nico Afinta menyebut 129 orang tewas dalam kerusuhan Stadion Kanjuruhan. Dua di antaranya merupakan personel kepolisian.

Nico memerinci 34 korban tewas di dalam stadion, sedangkan korban lainnya meninggal saat dalam proses pertolongan di rumah sakit.

Menurut dia, tragedi maut di Kanjuruhan terjadi karena penumpukan massa hingga terinjak-injak. 

"Di dalam proses penumpukan itulah terjadi sesak nafas karena kekurangan oksigen," ujar dia.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Hafid Arsyid Reporter: Theresia Agatha

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co