GenPI.co - Koordinator Save Our Soccer (SOS) Akmal Marhali mengatakan Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan dan Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB) Akhmad Hadian Lukita harus berani pasang badan atas tragedi Kanjuruhan.
Sebagaimana diketahui, ratusan korban jiwa jatuh dalam kericuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10) malam seusai laga Derbi Jawa Timur antara Arema FC dan Persebaya Surabaya.
Laga yang berakhir dengan skor 2-3 untuk tuan rumah Arema FC berakhir ricuh setelah beberapa penonton turun dari tribun ke lapangan.
Terlihat pihak keamanan sampai menembakkan gas air mata beberapa kali ke arah suporter, baik yang ada di lapangan, maupun di bagian tribun.
“Sebagai tanggung jawab moral, mereka (Ketum PSSI dan Dirut LIB, red) harusnya berani pasang badan,” ujar Akmal kepada GenPI.co, Senin (3/10).
Pada Senin (3/10), Menteri Koordinasi Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengungkapkan total korban yang meninggal dan terluka akibat dari Tragedi Kanjuruhan mencapai 448 orang.
Jumlah tersebut terdiri dari 125 korban meninggal dunia, 302 orang mengalami luka ringan, dan 21 orang menderita luka berat.
“SOS ingin menyampaikan duka cita mendalam terhadap insiden kemanusiaan yang terjadi di sepak bola di mana di Stadion Kanjuruhan terjadi chaos yang akhirnya membuat ratusan nyawa hilang sia-sia,” tutur Akmal.
Dia mengatakan ratusan nyawa yang hilang secara sia-sia tersebut dikarenakan tindakan yang tidak tegas dan tidak preventif dari pelaku sepak bola Indonesia.
Akmal berharap tragedi Kanjuruhan bisa diinvestigasi secara jelas dengan membentuk tim pencari fakta. Dirinya juga mengatakan kompetisi seharusnya baru digelar kembali setelah semua masalah selesai. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News