GenPI.co - Komisi Disiplin PSSI mengaku cukup sulit untuk menghitung jumlah kapasitas penonton di Stadion Kanjuruhan, Malang.
Hal tersebut dikarenakan tempat duduk di tribun stadion tersebut tidak memiliki kursi, hanya sebuah tempat duduk panjang tanpa ada pembatas.
Oleh karena itu, sulit untuk menghitung berapa sebenarnya kapasitas dari stadion tersebut.
“Tribun Stadion Kanjuruhan tidak mempunyai tempat duduk single seat, sehingga tidak terukur. Berbeda dengan VIP, punya seat masing-masing,” ujar Ketua Komdis PSSI Erwin Tobing dalam konferensi pers secara virtual pada Selasa (4/10).
Menurutnya, dengan adanya single seat atau satu kursi hanya diduduki satu orang, penghitungan jumlah kapasitas stadion bisa diukur dengan jelas.
“Apa dasarnya menjual (tiket, red) sebanyak itu. Itu salah satu kelemahan panitia pelaksana,” tutur Erwin.
Atas dasar kelalaian tersebut, Komdis PSSI menjatuhi hukuman kepada Ketua Panpel Abdul Haris tidak boleh beraktivitas di lingkungan sepak bola seumur hidup.
“Kelebihan kapasitas bisa dibilang iya bisa dikatakan tidak. Itu karena tidak jelas jumlah (kapasitas, red). Di stadion lain jelas bisa dihitung,” tuturnya.
Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Ahmad Riyadh mengatakan kepolisian memberikan himbauan pertandingan Arema FC vs Persebaya hanya boleh diisi 75% dari kapasitas stadion.
“Namun, saat himbauan keluar, tiket sudah sold out. Makanya setelah itu pengamanan diperkuat,” jelasnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News