Timnas Indonesia Hancur di French Open 2022, PBSI Buka-bukaan

01 November 2022 00:40

GenPI.co - Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) Rionny Mainaky buka-bukaan terkait hancurnya atlet Timnas Indonesia di French Open 2022.

Rionny Mainaky secara gamblang mengatakan bahwa kondisi mental skuad Merah Putih menjadi penyebab penurunan performa saat tampil di French Open pada 25-30 Oktober di Paris.

"Performa mereka secara keseluruhan cukup baik, karena para pemain sebetulnya bisa selalu unggul dalam pengumpulan angka. Cuma kendalanya mereka kendur di poin-poin akhir di gim penentuan. Ini dikarenakan faktor nonteknis, yaitu persoalan mental," kata Rionny dikutip dari PBSI, Senin (31/10).

BACA JUGA:  Kevin Sanjaya Resmi Tak Dilatih Herry IP? Ini Kata PBSI

Rionny menilai bila mental anak asuhnya saat bermain di French Open 2022, tidak sama dengan saat bermain di Denmark Open 2022.

Hal inilah yang membuat beberapa atlet unggulan PBSI gagal menunjukkan taringnya dan tersingkir lebih awal di French Open 2022.

BACA JUGA:  Remehkan Kevin/Marcus, Malaysia Takuti Ganda Putra Non Pelatnas PBSI

Nama-nama seperti Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti, Anthony Sinisuka Ginting, hingga dua pasangan ganda putra Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon dan Hendra Setiawan/Mohamad Ahsan hancur di babak awal-awal French Open 2022.

Terlebih untuk Kevin/Marcus, di mana French Open 2022 menjadi ajang antiklimaks bagi mereka karena sebelumnya berhasil bangkit hingga ke final Denmark Open 2022.

BACA JUGA:  PBSI Buka-bukaan soal Hubungan Herry IP dengan Kevin Sanjaya, Terbongkar Semua!

Di atas lapangan, performa para wakil Indonesia juga banyak mengalami penurunan karena hilangnya fokus di poin-poin kritis akibat strategi yang tumpul, sehingga mereka kurang tenang dan kurang konsisten serta banyak melakukan kesalahan sendiri saat di bawah tekanan.

PBSI mengakui hasil di French Open menjadi pekerjaan rumah dan catatan serius bagi seluruh tim, tidak hanya atlet yang berlaga tetapi juga jajaran pelatih serta Rionny sebagai pucuk pimpinan pengelola prestasi timnas.

"Kami mengajak duduk bersama dengan pelatih dan atlet untuk bersama-sama melihat dan menonton video rekaman pertandingan. Ini untuk menganalisis kelemahan dan kelebihan diri sendiri dan lawan. Selain itu berusaha mencari dan memberikan solusi terbaik kepada atlet di masing-masing sektor, baik secara mental maupun teknik," tutup Rionny.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cosmas Bayu

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co