Toba Caldera IAF 2022 Seru! Atlet Kayak Mancanegara dan Nasional Turut Serta

02 Desember 2022 13:10

GenPI.co - Kejuaraan Kayak Internasional Toba Caldera International Adventure Festival  (IAF) 2022 kembali hadir.

Perhelatan ini digelar di Desa Parhitean, Kabupaten Asahan, Sumatera Usaha  pada 22 November hingga 4 Desember 2022 setelah vakum 3 tahun karena pandemi.

Memperebutkan total hadiah 10.700 USD, Toba Caldera IAF 2022 menarik minat sejumlah atlet arus deras mancanegara dan atlet nasional.

BACA JUGA:  Dipanggil Shin Tae Yong ke Timnas Indonesia, Spasojevic Singgung Fisik

Mereka juga tertantang untuk menjajal derasnya Sungai Asahan yang dikenal sebagai sungai terbaik ketiga di dunia olahraga kayak. 

Atlet kayak dunia yang hadir pada perlombaan ini berasal dari Italia, Prancis, Jerman, Norwegia, Cekoslovakia, dan Belanda.

BACA JUGA:  Berlaga di BWF World Tour Finals 2022, Apri/Fadia Siap Tempur

Sebagian besar para atlet tersebut baru pertama kali datang ke Asahan.

Satu-satunya atlet kayak internasional peserta perlombaan yang pernah datang ke Asahan adalah Michele Ramazza asal Italia. Dia ikut kejuaraan di Asahan pada 2017 dan 2018.

BACA JUGA:  Tersingkir dari Piala Dunia 2022, Timnas Jerman Makan Korban

Dia mengatakan, penyelenggaraan kegiatan yang melibatkan organisasi internasional yang telah menyelenggarakan sirkuit extreme kayaking di seluruh dunia.

“Ini akan memastikan keterlibatan event ini untuk masuk dalam agenda internasional bagi para top kayaker dunia untuk datang dan memeriahkan event ini,” kata Michele  dalam rilis yang diterima GenPI.co, Sabtu (2/12).

Kejuaraan kayak internasional ini juga memungkinkan atlet lokal atau nasional belajar dengan atlet internasional.

Nita Lanasier dari Toba Caldera IAF 2022 mengatakan, kegiatan ini bukan sekadar perlombaan kayak biasa.

Lebih dari itu, gelaran ini  adalah sebuah gerakan responsible tourism yang mengedepankan pengembangan masyarakat lokal di daerah terpencil pasca pandemi Covid-19.

“Kegiatan ini adalah wujud kepedulian kami terhadap kesejahteraan masyarakat lokal dari mulai penyedia homestay, operator arung jeram dan kayak lokal, hingga pemilik warung setempat,” katanya.

Dia menambahkan, ekonomi setempat bergerak melalui kedatangan atlet kayak top dunia serta beberapa kayaker juara nasional yang tinggal lebih dari 10 hari lamanya dan bertanding pada event ini.

Menurut Nita, pendekatan responsible tourism paling tepat untuk promosi destinasi di wilayah terpencil tapi memiliki karakter yang memikat penyuka olahraga petualangan seperti kayak arus deras di Parhitean. 

Pendekatan ini berbeda dengan destinasi wisata yang sudah tersohor dan infrastruktur pariwisatanya sudah baik seperti Bali, Labuan Bajo atau Danau Toba. 

Di Desa Parhitean tidak tersedia hotel atau penginapan, jadi semua pihak yang hadir pada kegiatan ini tinggal di rumah penduduk yang dijadikan homestay. 

“Efek berantai yang dihasilkan dari kegiatan ini selain manfaat ekonomi langsung juga memperkenalkan potensi daerah terpencil di tingkat dunia,” ucap dia.

Selain perlombaan kayak, Toba Caldera IAF 2022 juga melaksanakan aktivitas pengembangan masyarakat.

Kegiatan tersbuut dalah literasi digital, pembinaan homestay melalui pembenahan kenyamanan tempat tinggal, dan peningkatan mutu pelayanan. 

Toba Caldera IAF 2022 juga melaksanakan pelatihan penyelamatan di arus deras (whitewater rescue), kepada para operator arung jeram lokal,

Mereka diedukasi tentang teknis penyelamatan di sungai yang diampu oleh Rescue 3 Selandia Baru, organisasi terkemuka dunia di bidang keselamatan di air. 

Pembinaan dan persiapan perlombaan yang dilaksanakan secara hybrid (daring dan tatap muka) ini didukung oleh Bakti Kominfo dan Inalum.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co