GenPI.co - Masalah yang dihadapi oleh sepak bola Indonesia bukanlah terletak pada sosok yang bisa mengembangkannya menjadi industri besar, melainkan kesejahteraan di setiap lini.
Setidaknya, seperti itulah pemikiran dari salah satu bakal calon Ketua Umum PSSI periode 2023-2027, Arif Wicaksono.
Menurut Arif, bila sosok pemimpin PSSI itu tumbang, maka federasi sepak bola Indonesia tersebut bisa kembali berantakan.
"Kalau berpegang pada sosok, kalau sosoknya berganti, sepak bola limbung lagi dan masalah datang kembali. Saya melihat, inti masalah sepak bola Indonesia itu kesejahteraan," ujar Arif, Rabu (18/1).
CEO perusahaan pemasaran-penyelenggara acara olahraga Nine Sport Inc itu menilai, sepak bola Indonesia tidak akan berkembang menuju industri besar.
Hal tersebut tidak akan pernah terjadi, jika kelompok akar rumput terutama suporter belum memiliki kekuatan finansial yang stabil.
Menurut Arif, masih banyak suporter yang tidak sanggup membeli tiket atau seragam (jersey) resmi dari klub karena terbentur kebutuhan sehari-hari.
Padahal, dalam industri sepak bola, tiket dan pernak-pernik orisinal merupakan pemasukan utama klub untuk bertahan hidup.
Dia mencontohkan lagi, ada kasus di mana klub luar negeri datang bertanding ke Indonesia karena mengetahui mereka memiliki sekitar lima juta penggemar di sana.
Namun, klub luar negeri tersebut begitu kecewa saat mengetahui jersey asli tim tersebut tidak banyak terjual.
"Sepak bola Indonesia itu belum 'liquid'. Jadi sulit melihat kondisi tersebut sebagai industri. Belum lagi sponsor yang penjualan produknya tidak meningkat siginifikan dan pemasukan bagi televisi hanya segitu-segitu saja," tutur Arif.
Pemahaman Arif ini tentunya akan menjadi poin penting untuk dirinya bersaing saat Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI dilakukan pada Kamis, 16 Februari 2023 mendatang.
Pada KLB PSSI nanti, Arif akan berhadapan melawan La Nyalla Mattalitti, Doni Setiabudi, Erick Thohir, dan Fary Djemy Francis.(Ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News