Ikuti Standar FIFA, FAPSI Ingin Stadion Sepak Bola Indonesia Dirombak

19 Januari 2023 10:30

GenPI.co - Forum Akademisi Penggemar Sepakbola Indonesia (FAPSI) ingin stadion sepak bola Indonesia dirombak dan mengiku standar FIFA.

Hal tersebut bertujuan agar para penonton yang ingin menyaksikan pertandingan mendapatkan rasa aman dan nyaman.

Keinginan FAPSI itu tertuang dalam seminar nasional bertajuk 'Revolusi Infrastruktur dan Mitigasi Konflik: Pembenahan Total Stadion, Kerusuhan Suporter dan Mafia Bola' di Ascent Premiere Hotel, Malang, Rabu (18/1).

BACA JUGA:  Dampingi Erick Thohir, Baim Wong Beri Sinyal Terjun ke Dunia Sepak Bola

Dr. Anggoro Putro selaku Dosen Fakultas Teknik Universitas Indonesia memberikan dukungan atas keinginan FAPSI ini.

Pasalnya, banyak cabor olahraga berlevel nasional dan internasional akan terselenggarakan di Indonesia, tapi masih banyak stadion yang belum memenuhi standar FIFA.

BACA JUGA:  Bahas Sepak Bola Nasional, FAPSI Singgung Konflik Suporter hingga Stadion

“Merujuk aturan FIFA, memiliki 11 standar yang membuat stadion tersebut layak menggelar pertandingan internasional yakni salah satunya pintu masuk dan keluar harus bisa dibuka dan ditutup dengan mudah untuk memudahkan akses masuk penonton,” ucap Anggoro dari rilis yang diterima GenPI, Kamis (19/1).

Tak hanya soal pintu masuk dan keluar yang mudah diakses, pintu darurat juga sangat penting dalam sebuah stadion.

BACA JUGA:  Bukan Sosok, Masalah Sepak Bola Indonesia Itu Kesejahteraan

“Pintu masuk dan keluar stadion wajib dirancang dengan memerhatikan aspek kemudahan setiap penonton bergerak, kemudian pintu stadion wajib didesain yang tahan tekanan banyak orang serta wajib memiliki pintu darurat,” sambungnya.

Anggoro yang juga Kepala Satker PPP Wilayah II Jawa Tengah Kementerian PUPR itu mengatakan, saat ini pihaknya diminta untuk mengaudit kondisi stadion di seluruh Indonesia pasca terjadi tragedi Kanjuruhan.

Hal yang disorot adalah bagaimana standarisasi stadion sepak bola itu harus memenuhi beberapa parameter yang sudah ditetapkan serta mempertimbangkan keamanan dan kenyamanan bagi para penonton, pemain maupun klub.

“Jangan sampai ada yang ketinggalan komponen-komponen misalkan dressing room-nya atau medical security-nya sampai dengan ticketing area-nya itu harus dipikirkan. Jadi harus dipikirkan bagaimana penempatan-penempatan ini proper dan sesuai dengan apa yang menjadi kriteria dari FIFA,” tuntas Anggoro.

Di sisi lain, Ir. Madjumsyah Hariadi selaku dosen teknik sipil Universitas Mercu Buana juga meminta PSSI melakukan pembenahan secara serius terhadap seluruh stadion yang ada di Indonesia dengan menyinggung Tragedi Kanjuruhan.

“Untuk mendapatkan stadion yang baik, nyaman dan aman harus diperhatikan dari sisi perencanaannya dulu. Perencanaannya itu kira-kira mau pakai material apa dan dia harus kuat, ada tahan terhadap pukulan benda keras,” ujar Mardjumsyah usai mengikuti diskusi.

Madjumsyah membeberkan masih banyak kekurangan yang stadion di Indonesia, salah satunya yakni jumlah pintu keluar evakuasi yang memadai saat terjadi sesuatu yang tidak dikehendaki.

“Kalau kekurangannya itu ya mungkin fasilitas, salah satunya tentang evakuasi bagaimana jika terjadi kerusuhan, misalnya evakuasinya seperti apa, apakah sudah disediakan, apakah sudah ada komunikasi antara penyelenggara dengan penonton ataupun fans atau komunitasnya bagaimana mereka untuk mengevakuasi diri,” jelasnya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cosmas Bayu

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co