GenPI.co - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali melarang klub Liga 1 2022/23 Arema FC untuk membubarkan diri.
Pernyataan Menpora Zainudin Amali merupakan respons dari manajemen Arema FC yang berencana membubarkan klub bila kondisinya tetap tidak kondusif.
“Semua klub yang ada, yang eksis saat ini, silakan bermain,” ujar Menpora, Senin (30/1).
Zainudin menilai, dibanding membubarkan diri, Arema FC lebih baik bekerja sama dengan pihak kepolisian untuk meringkus oknum yang membuat kericuhan.
Pasalnya, Zainudin merasa tidak elok jika tindakan tidak bertanggung jawab oleh beberapa pihak harus mengorbankan klub.
“Yang ‘mengganggu’ itu yang mesti dikejar. Jangan mengorbankan klub. Pengganggu itu yang harus dicari oleh polisi,” tegas Zainudin.
Dalam kesempatan itu, Zainudin juga menyatakan dukungannya terhadap pihak kepolisian yang menangkap sekitar 107 orang seusai bentrokan di Kantor Arema FC, Minggu (29/1).
Menurut politisi dari Partai Golkar tersebut, setiap orang tidak diperbolehkan melakukan kekerasan meski dalam kondisi marah.
“Saya mendukung langkah kepolisian untuk menegakkan aturan. Siapa pun yang berniat membuat kerusuhan harus ditangani dengan aturan hukum yang ada,” kata Menpora.
Sebelumnya Tatang Dwi Arfianto selaku Komisaris PT. Arema Aremania Bersatu Berprestasi Indonesia (PT. AABBI) mempertimbangkan untuk membubarkan Arema FC.
Tatang menyebut, Arema FC siap mengambil keputusan penting soal masa depan klub jika keberadaan mereka dianggap mengganggu kondusivitas di Malang.
“Manajemen Arema FC akan pertimbangkan menempuh keputusan bubar jika memang dianggap tidak kondusif," ujar Tatang.(Ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News