GenPI.co - Ganda putra Indonesia Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan mengaku capek setelah dibungkam oleh Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto di final All England 2023.
Secara terus terang, Hendra/Ahsan mengakui bahwa faktor kelelahan menjadi penyebab mereka takluk dari Fajar/Rian.
"Dari segi fisik terus terang kami capek, kondisinya tidak bisa balik lagi setelah menjalani pertandingan perempat final dan semifinal kemarin," kata Hendra dikutip dari PBSI, Senin (20/3).
Pasangan berjuluk The Daddies itu gagal mengangkat trofi untuk ketiga kalinya pada final All England setelah dikalahkan junior mereka itu dalam dua game langsung 17-21, 14-21.
Kekalahan tersebut didapatkan oleh Hendra/Ahsan di Utilita Arena Birmingham, Inggris, Minggu (19/3) malam WIB.
Menurut Hendra, Fajar/Rian juga tampil maksimal dan sulit ditaklukkan. Kombinasi antara tenaga dan teknik permainan yang baik dari lawannya memaksa The Daddies harus mengakui keunggulan pasangan peringkat satu dunia itu.
"Tapi Fajar/Rian bermain bagus, tidak mudah mati dan sangat safe. Kami tidak bisa maksimal. Selamat untuk Fajar/Rian, semoga ini bisa menjadi bekal mereka ke depan," Hendra menuturkan.
Di sisi lain, perjuangan The Daddies pada ajang bulu tangkis berkategori BWF Super 1000 itu juga harus berakhir dengan kemalangan.
Pasalnya, partner Hendra yakni Ahsan justru mengalami cedera yang cukup serius jelang akhir pertandingan.
Saat match point 14-20 pada game kedua, Ahsan cedera akibat melakukan pengembalian yang memaksa tubuhnya memutar ke samping sebagai refleks menghindari shuttlecock.
Akibat gerakan tersebut, lutut kaki kiri Ahsan mengalami cedera yang memaksanya keluar dari lapangan dan meminta penanganan tim medis.
"Saya belum tahu seberapa parah cedera Ahsan, tadi coba ditekuk-tekuk lutut kirinya memang agak sakit. Tapi kami memutuskan untuk lanjut dulu karena sudah poin 20 juga. Kalau retired, menyerah saat tinggal satu poin lagi rasanya kan tidak enak," ungkap Hendra.(Ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News