GenPI.co - Medali perak Kejuaraan Dunia 2023 yang diraih oleh ganda putri Indonesia Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti masuk dalam sejarah Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF).
Hal tersebut masuk dalam artikel khusus BWF yang membahas mengenai momen bersejarah pada Kejuaraan Dunia 2023, Kamis (28/12) lalu.
Pada Kejuaraan Dunia Badminton 2023, Apriyani/Fadia kalah dari unggulan pertama asal China, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan.
Ganda putri terbaik Indonesia itu kalah dengan skor 16-21 dan 12-21 di Royal Arena, Copenhagen, Denmark, Agustus lalu.
Melalui catatan BWF, medali perah yang diraih Apriyani/Fadia adalah yang pertama bagi Indonesia untuk sektor ganda putri.
Terakhir kali Indonesia meraih medali perak pada sektor ganda putri di Kejuaran Dunia terjadi pada 1995 lalu yang diraih oleh Lili Tampi/Finarsih.
"Apriyani Rahayu dan Siti Fadia Silva Ramadhanti memberikan sedikit hiburan bagi Indonesia dengan menjadi runner-up ganda putri. Ini adalah medali perak pertama bagi Indonesia sejak 1995 dan medali perak ketiga sepanjang sejarah," tulis BWF di situs resmi.
Catatan Apriyani/Fadia sekaligus jadi yang ketiga bagi Indonesia setelah pertama kali diraih oleh Verawaty Fadjri/Imelda Wiguna (1980).
Pada turnamen edisi ke-28 itu, Apriyani/Fadia jadi satu-satunya wakil Indonesia yang mendapatkan medali.
Pasangan peringkat tujuh dunia itu menyabet perak di Kejuaraan Dunia Badminton 2023.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News