Karena Mulut Pedasnya, Mourinho Jadi Musuh Umat Islam Italia

GenPI.co - Jose Mourinho pernah menjadi musuh untuk sebagian besar umat Islam di Italia saat dirinya menjadi pelatih Inter Milan di musim 2009/2010.

Semua itu bermula di bulan Agustus 2009. Kala itu, Inter Milan ditahan imbang oleh Bari dalam laga lanjutan Serie A Liga Italia.

BACA JUGA: Ozil Didepak karena Bela Muslim Uighur, Arsenal: Sudah Tepat

Pertandingan tersebut terjadi di bulan suci Ramadhan, yang mana beberapa pemain muslim di Italia tengah menjalankan tugasnya untuk berpuasa.

Salah satu pemain Inter Milan yang berpuasa adalah Sulley Muntari. Dan, hal ini pun menjadi sorotan Mourinho karena saat ditahan imbang oleh Bari, Muntari dianggapnya bermain tidak maksimal.

Mourinho secara sadar dalam konferensi pers pasca pertandingan mengatakan bahwa Muntari tampil kurang bertenaga karena menjalankan ibadah puasa.

"Muntari mengalami masalah yang berhubungan dengan Ramadhan," buka Mourinho kala itu, dikutip dari Daily Mail.

"Mungkin, dengan cuaca panas seperti ini, tidak baik untuknya menjalankan ibadah puasa," tambahnya.

"Ramadhan tidak tiba pada momen yang ideal bagi pesepakbola untuk bermain," ucap Mourinho.

Sontak hal ini pun memancing reaksi panas dari para pemeluk agama Islam di Italia, termasuk Presiden Komunitas Islam Italia, Mohamed Nour Dachan.

Nour Dachan menuding bahwa Mourinho hanya asal omong saja. Dirinya juga dikenal sebagai salah satu tokoh Islam di Italia yang paling vokal mengkritik eks pelatih Chelsea tersebut.

"Menurut saya, Mourinho seharusnya tidak banyak bicara," buka Nour Dachan dikutip dari Daily Mail.

"Pesepakbola Muslim yang menjalankan ibadah puasa, tidak akan kehilangan tenaganya," tegasnya.

BACA JUGA: Wolfsberger vs Tottenham: Bale dan Son Belum Puaskan Mourinho

"Bahkan, menurut penelitian, ibadah puasa dapat memberikan keseimbangan mental dan psikologi bagi seorang pemain, yang berdampak positif pada performanya di lapangan," sindirnya.

Terlepas dari itu semua, pada akhirnya Jose Mourinho tetap dapat memberikan sebuah kontribusi kepada Inter Milan di akhir musim 2009/2010, dengan menjadi satu-satunya tim Italia yang mampu meraih treble winner.(*)