Romelu Lukaku, Raksasa Disia-siakan MU, Kini Pahlawan Inter Milan

02 Maret 2021 19:03

GenPI.co - Pelatih Inter Milan Antonio Conte sempat mendapat sorotan tajam ketika ngotot mendatangkan Romelu Lukaku dari Manchester United pada Agustus 2019.

Sebab, Inter sudah memiliki Mauro Icardi yang berperan sebagai striker utama sekaligus kapten tim.

BACA JUGA: Bursa Transfer: Bek Arsenal ke Barcelona, MU Gasak Liverpool

Selain itu, Lukaku juga sempat menjadi bahan olok-olok di MU karena kemampuan tekniknya.

Salah satu kelemahan terbesar mantan pemain Chelsea itu ialah sentuhan pertamanya.

Pada 2018-2019, Lukaku gagal mengontrol bola sebanyak 51 kali dalam 32 laga Liga Inggris. Hal itu membuat MU kehilangan penguasaan bola dalam 46 kesempatan berbeda.

Bomber AC Milan Zlatan Ibrahimovic yang pernah bekerja sama dengan Lukaku di MU pun meragukan kemampuan penyerang Timnas Belgia itu.

“Jangan berharap teknik yang bagus dari Lukaku,” kata Ibrahimovic kepada Gazzetta dello Sport.

Catatan jelek lain dari Lukaku ialah jarak tempuhnya selama membela Setan Merah, julukan MU.

Dia hanya bisa meng-cover 9,44 kilometer per 90 menit. Catatan itu lebih rendah dari Marcus Rashford yang mencapai 9,9 km.

Inter juga dianggap boros karena bersedia membeli Lukaku dengan banderol Euro 65 juta.

Angka itu dianggap terlalu besar bagi bomber yang hanya bisa mencetak 15 gol dalam 45 laga pada empat kompetisi berbeda.

Meskipun demikian, Conte tetap teguh pada pendiriannya. Dia mendesak manajemen mendatangkan Lukaku.

Manajemen Inter mengalah dengan membeli Lukaku dan melepas Icardi ke Paris Saint-Germain (PSG).

Salah satu hal yang dibenahi pertama oleh Conte ialah sentuhan Lukaku terhadap bola.

Selain itu, Conte juga terus menggodok fisik bomber kelahiran 13 Mei 1993 tersebut.

Kejelian Conte berbuah manis. Lukaku bisa mendonasikan 14 gol dalam 22 pertandingan.

Sepanjang 2019, Lukaku berhasil menjebol gawang lawan sebanyak 22 kali.

Angka itu lebih banyak dibandingkan bomber AS Roma Edin Dzeko yang sempat diincar Conte. Dzeko sendiri hanya mengemas 17 gol.

Selain kemampuan teknik yang meningkat, Lukaku juga menunjukkan perkembangan dari sisi psikologis.

Dia selalu berusaha menunjukkan kedewasaannya dengan mengayomi para pemain lain.

Conte pun terang-terangan memuji perubahan kematangan bomber andalannya itu.

“Dia raksasa yang gentle. Dia selalu menunjukkan senyum di wajahnya,” kata Conte kepada DAZN.

Salah satu bentuk kedewasaan Lukaku ialah ketika dirinya memberikan kesempatan mengeksekusi penalti kepada Sebastiano Esposito.

Momen itu terjadi saat Inter membantai Genoa dengan skor 4-0 pada pekan ke-17 Liga Italia 2019-2020.

Saat itu dia sudah mencetak gol pertama dan terakhir. Di tengah laga Inter mendapatkan hadiah penalti.

Lukaku sejatinya merupakan algojo utama Inter. Namun, dia memberikan kesempatan kepada Esposito.

Esposito yang sukses mencetak gol dari titik putih pun menjadi pencetak gol termuda Inter di Liga Italia dalam 62 tahun terakhir.

“Dia adalah pribadi yang fantastis dengan pengalaman yang sangat banyak dan latar belakang yang sulit,” kata Esposito kepada Inter TV.

Kini Lukaku sudah menjadi pemain tidak tergantikan di Inter. Catatan golnya juga menawan.

Saat ini Lukaku sudah mencetak 18 gol di Liga Italia. Dia hanya kalah satu gol dari bomber Juventus Cristiano Ronaldo yang ada di puncak top scorer Liga Italia.

BACA JUGA: Cuma di Amerika Serikat, Mike Tyson dan Webber Bisa Usaha Maksiat

Lukaku pun sudah mengukir beberapa rekor. Salah satunya ialah pemain pertama yang mencetak gol dalam lima Derbi Milan.

Dia mengalahkan catatan Benito Lorenzi yang mencetak gol dalam lima laga beruntun Derbi Milan pada 1950. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ragil Ugeng

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co