Mulutnya Bak Knalpot Panas, Ini 5 Komentar Sadis Valentino Rossi

09 Maret 2021 07:07

GenPI.co - Pembalap gaek MotoGP, Valentino Rossi dikenal sebagai sosok yang kontroversial. Pernah menjadi penguasa lintasan, Rossi tak takut mengutarakan kritikan maupun sindiran.

Karena mulut sadisnya ini pula, Valentino Rossi diketahui memiliki beberapa rival sengit seperti Max Biaggi, Jorge Lorenzo hingga Marc Marquez.

BACA JUGA: Dag-dig-dug, Sirkuit Mandalika Akan Disidak untuk MotoGP

Meskipun kini pembalap aktif tertua di MotoGP ini terlihat mulai kesulitan bersaing dengan para rivalnya, namun sosoknya tetap menjadi sorotan dan energi dalam perhelatan MotoGP.

Berikut ini beberapa komentar sadis yang pernah dicetuskan oleh The Doctor dari berbagai sumber, seperti Speedweek, Tutomotoriweb, crash, corsedimoto, dan GpOne

1. Marquez Bodyguard Lorenzo (8 November 2015)

Komentar pedas Rossi menuding Marc Marquez membantu Lorenzo untuk jadi juara dunia MotoGP 2015 terlontar usai MotoGP Valencia 2015. 

"Setelah MotoGP Motegi, saya unggul 18 poin atas Jorge, tapi di Phillip Island (Australia), yang terjadi sangat aneh karena Marquez berperan menjadi bodyguard Lorenzo," ucap Rossi.

2. Marquez Agresif Berlebihan (20 April 2015)

Rossi mengomentari jatuhnya Marquez usai pertarungan sengit antara keduanya yang memperebutkan posisi pertama dalam MotoGP Argentina.

"Memalukan sekali dia terjatuh. Tapi, bagi saya, dia sendiri yang melakukan kesalahan. Marquez terus memepet dan saya berteriak-teriak. Saya pikir dia memang agresif, tapi jangan berlebihan!" keluhnya.

BACA JUGA: MotoGP: Dibenci Rossi Hingga Mati, Marquez Beri Pembalasan Tajam!

3. Stoner Kalah di Laguna Seca (11 Desember 2012)

Rossi mengklaim Casey Stoner membencinya karena kalah dalam seri balapan MotoGP AS di Laguna Seca.

"(Casey) Stoner mulai membenciku hanya karena dia kalah. Setelah itu dia selalu senang bicara tentang masa lalu di sirkuit ini. Semua itu dilakukannya karena dia tak cukup memahami apa yang terjadi saat itu, dia kalah!"

4. Pilih Lorenzo atau Dirinya (8 November 2009)

Rossi tak mau adanya "matahari kembar" dan meminta Yamaha memilih dirinya atau Jorge Lorenzo.

"Yamaha harus memilih antara saya dan Jorge untuk 2011. Saya bisa berganti motor, membalap untuk Ducati dan berusaha memenangi gelar juara dunia," sindir Rossi.

BACA JUGA: Sadis, Adik Tiri Sebut Rossi Tak Becus Jadi Manajer Tim MotoGP

5. Biaggi Terbelakang Akibat Ulahnya Sendiri (15 Juli 2002)

Rossi marah akibat Max Biaggi mengganggu selebrasinya diakhir MotoGP Inggris 2002. Biaggi menggeber motor saat Rossi melakukan selebrasi sehingga ia kaget dan hampir terjatuh.

"Dia (Biaggi) selalu cari gara-gara. Hal itulah yang membuatnya selalu ada di belakang tiap lomba!" ucap Rossi kala itu.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cosmas Bayu

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co