Ternyata Selama Ini BWF Belum Mengaku Salah ke Indonesia

25 Maret 2021 13:03

GenPI.co - Badminton World Federation (BWF) dikabarkan belum mengakui kesalahan yang mereka perbuat kepada para kontingen Indonesia di All England 2021 lalu.

Seperti diketahui, kontingen Indonesia dipaksa untuk mundur dari ajang All England 2021 lalu karena berada dalam satu pesawat dengan orang yang terpapar covid-19.

BACA JUGA: BWF Dibuat Sesak Napas, PBSI Tuntut Hal Ini Dilakukan

Hal tersebut pun turut menuai sorotan dan kontra kepada panitia All England dan juga BWF dari para fans bulu tangkis Indonesia.

Terutama pasca diketahui terdapat tujuh orang dari Denmark, Thailand, dan India yang sebelumnya dikatakan positif covid-19, namun bisa dilakukan test ulang dan hasilnya negatif serta mampu mengikuti pertandingan.

Kejadian itulah yang membuat para fans bulu tangkis Tanah Air marah besar, karena merasa mendapatkan ketidakadilan dari pihak panitia. 

Selain itu, diceritakan pula bahwa atlet-atlet Indonesia dilarang bermain, dan harus pulang dengan jalan kaki, lalu menjalani isolasi mandiri sebelum akhirnya dijemput oleh pihak KBRI di Inggris.

Pihak BWF sendiri pun telah meminta maaf melalui surat yang mereka kirimkan kepada Menteri Pemuda dan Olahrafa (Menpora) Zainudin Amali.

Hanya saja, dalam isi surat tersebut BWF tidak mengakui bahwa mereka bersalah kepada Indonesia.

Hal inilah yang menjadi sorotan dari Ketua NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari, dalam program televisi Mata Najwa di TransTV pada Rabu (24/03/21) lalu.

BACA JUGA: BWF Larang Wakil Indonesia Main di Orleans Masters, Ini Alasannya

Okto pun melaporkan BWF kepada Court of Arbitration for Sport (CAS) sebagai upaya untuk menekan BWF agar mengaku salah kepada Indonesia.

"Jadi gugatan itu bentuk tekanan kita kepada BWF," buka Okto kepada Najwa Shihab.

"BWF masih belum ngaku kalau mereka salah," tambahnya.

Okto pun menjelaskan bahwa kalau hanya sekadar permintaan maaf saja, maka BWF dapat melakukannya di hari raya Lebaran.

"BWF sudah minta maaf? Kalau maaf-maafan nanti setelah lebaran kita bisa maaf-maafan," tegas Okto.

Di sini, Okto lebih mengedepankan pada kerugian yang dialami oleh para atlet Indonesia, dan BWF harus bisa bertanggung jawab akan hal tersebut.

"Tetapi kerugian kepada atlet kita itu harus ada yang tanggung jawab. BWF tidak bisa berlindung pada pemerintah Inggris," lanjut Okto.

BACA JUGA: Mendadak Bantu Indonesia, BWF Bakal Kuliti Wasit All England

"BWF harus kasih tahu apa salahnya," tutup Okto.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cosmas Bayu

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co