Agus Sukses Bisnis Kentang, Bisa Kunjungi Banyak Negara, Lo

06 Agustus 2021 07:20

GenPI.co - Agus Wibowo yakin dengan pilihan kariernya setelah meraih gelar sarjana.

Ya, dia betekad meneruskan usaha ayahnya yang merupakan petani kentang di kawasan Magelang, Jawa Tengah lewat Agro Lestari Merbabu.

Dia bertekad ingin lebih baik dari sang ayah, yang mampu membesarkan dan mengantarkan anak-anaknya menjadi sarjana dengan bertani kentang secara konvensional.

BACA JUGA:  Teguh Bisnis Dimsum, Omzet/Bulannya Luar Biasa, Senilai 1 Mobil!

Tak heran ilmu budi daya kentang sudah dalam genggaman Agus, apalagi dia merupakan sarjana pertanian lulusan UNS.

Hal pertama yang dilakukannya, adalah membuat terobosan dengan membuat bibit kentang sendiri.

BACA JUGA:  Wow! Novi Mantan Penyanyi Dangdut yang Cantik Bisnis Sayuran

Karena biaya untuk pengadaan bibit kentang biasanya sebesar 40 persen hingga 50 persen dari total biaya produksi.

Agus mengamati ayahnya yang sering kali salah mendapatkan bibit kentang dari daerah lain, karena ternyata tak cocok di tanam di lahan pertaniannya.

BACA JUGA:  Asyifa Sakinah, Pramugari Cantik yang Sukses Bisnis Online

Lahan kentang agus yang sangat tertata rapi (foto: SC IG YouTube Kementerian Pertanian RI)

Soal pembibitan kultur jaringan yang kemudian dibesarkan di “rumah kaca”, sudah bukan hal yang asing buat Agus. Karena ilmu itu diajarkan di Fakultas Pertanian.

Kedua, dia memanfaatkan kemajuan teknologi. Termasuk untuk melakukan penyiraman.

Karena itu, Agus tak khawatir kentangnya kekurangan air jika dia tak berada di Magelang.

Sebab pengairan di kebun kentangnya, bisa dikendalikan lewat ponselnya. Canggih!.

Mengerjakan budi daya kentangnya secara modern, termasuk sangat memperhatikan kostum saat penyemprotan yang dilakukannya (foto: SC IG @agus_wibowo15)

Setiap umur kentangnya mencapai 90 hari-100 hari, merupakan saat panen buat Agus.

Kentang selanjutnya dibawa ke gudang untuk didiamkan selama 2 hari agar menjadi kering angin, baru dibawa ke pasar untuk dijual, atau memenuhi pesanan sejumlah pelanggan.

Adapun kentang yang diproduksi Agus saat ini pemasarannya sudah mencapai luar Pulau Jawa, lo.

“Kualitas dan kontinuitas,” kata Agus mengungkapkan strateginya untuk membuat kentangnya diminati pasar, dilansir dari YouTube Kementerian Pertanian RI yang diunggah 4 Maret 2020.

Agus yang bertani kentang secara modern dan memberdayakan masyarakat, terutama ibu rumah tangga dan para pemuda sekitar, mulai dari pengerjaan hulu ke hilir ini mendapat pujian.

Tak heran jika dia banyak mendapat penghargaan atas usahanya tersebut.

Tidak tanggung-tanggung dia juga pernah menjadi utusan Indonesia sebagai petani untuk ikut lomba di kancah dunia.

Agus pernah mengunjungi Singapura dan China untuk membeberkan praktik budi daya kentang yang dilakukannya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Linda Teti Cordina

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co