GenPI.co - Pengusaha Fransiska Irmayani merambah bisnis minuman di saat penginapan miliknya yaitu boutique resort Bhumi Kasuryan di Magelang, Jawa Tengah sepi di kala pandemi.
Pandemi covid-19 yang tak kunjung usai memukul banyak sekali pengusaha di sektor pariwisata, termasuk perhotelan dan tempat peginapan.
Hal ini dirasakan pula oleh Fransiska Irmayani, pemilik boutique resort Bhumi Kasuryan di Magelang, Jawa Tengah.
Perempuan yang akrab dipanggil Siska tersebut mengaku, saat pandemi, omzetnya turun drastis karena destinasi wisata di kawasan resor-nya sepi.
“Borobudur sepi, ya, resor otomatis pingsan,” ucapnya kepada GenPI.co, Senin (4/10).
Kendati demikian, dia tak putus asa dengan keadaan. Wanita yang akrab disapa Siska ini pun membuat minuman Nutritan dari pisang batu atau gedhang klutuk.
Minuman fermentasi itu pun menjadi sajian menu di restoran di resornya.
“Ini sebagai menu tambahan saja di resto, tapi malah banyak yang suka,” ucapnya.
Namun, menu baru itu justru mendatangkan pelanggan baru di resornya.
“Akhirnya, resto yang biasa untuk sarapan tamu hotel, jadi kafe. Tiap Minggu pagi banyak yang mampir setelah pulang gowes,” bebernya.
Tak hanya itu, minuman fermentasi gedhang klutuk itu pun mendapatkan pelanggan dair luar kota.
“Saya juga mengirim ke luar Magelang dengan pengemasan botol,” katanya.
Sementara itu, untuk label minumannya itu dia pun memanfaatkan para seniman di sekitar Borobudur.
“Puji Tuhan, dengan Nutritan ini setidaknya, biaya operasional resor sedikit tertolong,” katanya.
Dia juga mengaku meski resornya sepi, Siska tak mau membanting harga hanya demi mendapatkan pelanggan baru.
“Sebab, yang saya jual bukan kamar, tapi pengalaman menginap yang berbeda di resor saya,” katanya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News