Susah Senang Bersama, Gito -Istri Jualan di Mobil Kini Ada Pabrik

11 Oktober 2021 07:10

GenPI.co - Pasangan muda yaitu Gito Fernandes dan Azizah merupakan pengusaha sukses di bidang industri pakaian.

Sempat jualan gamis di mobil, akhirnya memiliki toko, dan kini punya pabrik fesyen.

Gito yang berusia 29 tahun dan Azizah lebih muda 1 tahun merupakan owner Alara Fashion yang membuat pakaian anak dan wanita.

BACA JUGA:  Yos Sukses Jadi Pengusaha Muda Batik, Dipakai SBY dan Luhut, Lo

Mereka menceritakan kisah suksesnya dan diunggah di YouTube Kisah Tanpa Batas, 5 September 2021.

Saat pandemi membuat turunnya omzet, lalu Gito dan Azizah mencari pasar fesyen yang tak terpengaruh.

BACA JUGA:  Dari Bakmi Jadi Pebisnis Banyak Usaha, Kini Jevon Sultan PIK, Wow

Ternyata yang permintaannya stabil adalah bisnis pakaian rajut (knit wear).

Keduanya langsung mendalami produksinya, selain produksi gamis atasan dan bawahan.

BACA JUGA:  Awalnya Iseng! Dari 25 Jadi 1.000 Kambing, Mas Eko Sukses Banget

“Orang tua pernah (bisnis) knit wear. Tahun 2000-an orang tua sempat naik di rajutan, tapi menurun. Pindah gamis ke atasan bawahan pakaian wanita,” kata Azizah dilansir dari YouTube Kisah Tanpa Batas.

Ternyata insting bisnis mereka tepat, dan permintaan produk rajutan terus meningkat.

“Akhirnya ada rezeki di sini,” ujar Azizah.

Jika Azizah memiliki latar belakang orang tua yang bebisnis industri pakaian, suaminya yaitu Gito merupakan sosok pria gigih.

Gito yang ingin mengumpulkan modal untuk usaha, lalu memutuskan kuliah sambil bekerja.

Gaji yang diperolehnya seluruhnya ditabung olehnya.

Setelah modal terkumpul dia berbisnis menjual ATK.

Lalu dia diperkenalkan dengan Azizah, dan akhirnya menikah.

“Ke Bandung jualan sama istri,” ujar Gito menceritakan usaha yang dijalankannya setelah menikah.

Di Bandung, Gito juga bekerja di saudaranya yang menjalankan bisnis bidang konveksi. Namun satu dan lain hal, dia berhenti bekerja.

Pria yang menyelesaikan pendidikan hingga sarjana ini kemudian pinjam mobil mertua untuk menjual gamis di pasar kaget.

Saat berjualan di mobilnya, sang mertua berjumpa dengannya.

“Papa pinjamin barang sisa satu tahun kemarin,” ujar Azizah.

Mereka akhirnya mengontrak toko dengan membayarnya secara mencicil.

Ternyata omzetnya lumayan, hingga mampu membuka toko eceran di Pasar Tanah Abang Blok B, dan toko grosir di Metro.

Tak sampai di sini, mereka merambah membuka gerai jual pakaian di Surabaya. Hasilnya bagus, dan menjadi dua toko.

Saking ramainya pembeli Gito dan Azizah juga belanja bahan dan barang jadi dari China.

“Dua bulan pulang dari China ada covid. Omzet turun,” ujarnya.

Berkat pakaian anak dan knit wear, omzet mereka mulai kembali naik.

“Sekitar 2.000 lusin per bulan,” ungkap Gito.

Kini keduanya bersiap meningkatkan penjualan secara online, di samping memiliki sejumlah toko pakaian.

Karena pembeli produk mereka sudah tersebar hingga Aceh, Medan, Makassar, NTT dan NTB.

“Jujur dan kreatif, jangan capai belajar, dan jangan mudah menyerah,” kata Gito mengungkapkan kiat suksesnya. (*)

Pabrik pakaian milik Azizah dan Gito pengusaha muda. Awalnya jualan di mobil kini memiliki pabrik (Foto: SC YouTube Kisah Tanpa Batas)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Linda Teti Cordina

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co