GenPI.co - Bertahan untuk membesarkan bisnis di tengah pandemi memang bukan pekerjaan yang mudah, hal tersebut yang dilakukan oleh Ivan Setiawan pemilik restoran Eowa Coffee & Bakery.
Bisnis makanan ini berdiri sejak 2004 yang awalnya bernama Premier Bakery.
Namun, karena satu dan lain hal, setelah melakukan renovasi pada 2017 memutuskan untuk mengubah namanya menjadi Eowa. Dalam bahasa Inggris kuno, nama tersebut memiliki arti domba.
Eowa Coffee & Bakery menjual berbagai macam makanan dan minuman mulai dari roti, kue, camilan, dan masih banyak lagi.
"Sampai saat ini sih masih jualan secara offline, karena memanfaatkan orang-orang yang lebih suka beli secara langsung dari pada online," ujar Ivan Setiawan saat menceritakan kisah sukses kepada GenPI.co, Rabu (20/10).
Ivan bercerita, untuk menjaga kualitas produk jualan di tokonya, dia sesekali masih sering turun tangan untuk membuat makanan dan minumannya.
Walau sudah memiliki karyawan, Ivan percaya bahwa pemilik harus tetap bisa mengolah produk sendiri.
Di tengah pandemi, dia berusaha untuk tetap mematuhi protokol kesehatan sesuai dengan aturan pemerintah guna menjaga keamanan.
Pengusaha muda kelahiran Jakarta 4 Juli 1990 tersebut mengatakan, pernah menjalankan usaha tanpa karyawan. Sehingga sebagai pemilik harus bisa mengerjakan sendiri, agar restoran tetap beroperasi.
Ivan mengaku, usahanya ini sudah kembali modal dari hasil penjualan.
Pria lulusan pasca-sarjana Universitas Prasetiya Mulya tersebut berharap ke depannya usahanya bisa memiliki cabang sebanyak mungkin. (*)
Restoran Eowa Coffee & Bakery (Foto: Dok. Ivan)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News