GenPI.co - Resep keluarga bisa menjadi salah satu modal dalam merintis bisnis di bidang kuliner.
Hal itulah yang dilakukan Jedya Mailangkay dalam merintis toko dessert May Lyfe.
Menu andalan May Lyfe ialah klapertart dan chia pudding. klapertart dipilih karena Jedya ingin memperkenalkan resep turun-temurun keluarganya yang keturunan Manado.
“Ternyata, resep Klapertart original turun-temurun buatan keluargaku bisa dinikmati banyak orang. Sampai hari ini, terstimoninya selalu bagus,” ujarnya kepada GenPI.co, Selasa (11/1).
Sebenarnya, klapertart bukan menu pertama yang dipilih Jedya untuk dijual.
Awal merintis May Lyfe pada Mei 2019, Jedya memilih chia pudding sebagai menu utama.
“Awalnya, aku jual chia pudding sebagai healthy dessert. Semua bahannya vegan dan kebetulan banget bisa dikonsumsi para penyintas covid-19 saat pandemi melanda,” ungkapnya.
Jedya mengatakan nama May Lyfe dipilih dengan harapan untuk terus bertahan hidup.
“Kebetulan juga bisnis ini sempat mengisi waktu luangku dan membuatku bisa menyalurkan hobi buat dessert dan pastry,” tuturnya.
Menurut Jedya, keunikan May Lyfe ialah perpaduan bahan baku yang lebih sehat dalam membuat makanan penutup.
“Orang-orang tetap bisa makan enak dengan kualitas bahan yang jauh lebih baik dan bermanfaat buat kesehatan tubuh mereka,” paparnya.
Namun, Jedya mengaku sempat mengalami kesulitan dalam mengedukasi masyarakat dengan produk-produk yang belum familier.
“Hal itu membuatku harus benar-benar menjelaskan apa itu produkku dan apa saja kelebihannya dibandingkan dessert lainnya,” ujarnya.
Meskipun demikian, Jedya tetap teguh dan konsisten dalam menjalani bisnisnya untuk mencapai tujuan awal saat memulai merintis May Lyfe.
“Kita harus bisa memotivasi diri sendiri untuk bisa konsisten agar tidak bosan dan berhenti di tengah-tengah,” katanya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News