GenPI.co - Singgih Harimurti sangat jeli melihat peluang bisnis yang ada di depan matanya.
Dia mendirikan warung kopi yang diberi nama Monggo Coffee meskipun tidak memiliki pengalaman soal kopi.
Singgih membuka warkop itu karena melihat peluang bisnis yang menjanjikan di Lampung.
“Melihat tren kopi kekinian, saya jadi tertantang,” ucap Singgih kepada GenPI.co, Jumat (14/1).
Singgih mengaku tidak membutuhkan peralatan mahal saat memulai bisnis warung kopi miliknya.
Dia memilih alat press manual untuk menghasilkan expresso. Singgih menilai alat itu lebih murah dan konsisten.
“Kalau bicara alat, pasti mahal. Karena saya hanya fokus dengan kopi susu gula aren yang sederhana, alat saya pun sederhana,” ucap Singgih.
Membuka bisnis kopi saat pandemi pun menghadirkan banyak tantangan. Salah satunya ialah tidak boleh buka sampai malam.
“Padahal banyak anak komunitas yang suka nongkrong sampai malam,” kata Singgih.
Meskipun termasuk baru, warung kopi milik Singgih memiliki pelanggan yang cukup banyak.
“Rata-rata penjualan 30 cup setiap harinya. Rata-rata pemain lama pun sama,” ucap Singgih.
Dia mengaku memanfaatkan media sosial untuk memaksimalkan penjualan.
Selain itu, Singgih juga menggaet sejumlah komunitas di Lampung untuk mendatangkan pembeli.
Meskipun demikian, Singgih masih merasa kesulitan saat menjalankan bisnis warung kopinya.
Salah satu kendala terbesar yang dihadapi Singgih ialah mencari sumber daya manusia (SDM).
“Jadi, mau tak mau saya garap sendiri. Satu barista harus saya awasi agar kopi yang dia buat konsisten rasanya,” kata Singgih. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News