GenPI.co - Fabian Abi berusaha memberdayakan para petani di daerahnya dengan menjual tembakau sejak 2020.
Dia mendirikan bisnis yang diberi nama Marepo Tembakau. Menurut Fabian, selama ini petani di Semarang keteteran jika menjual tembakau ke pabrik.
"Jika para petani menjual hasil panen ke pabrik, harga jualnya rendah," katanya kepada GenPI.co, Sabtu (22/1).
Keputusan Fabian sangat tepat. Saat ini bisnisnya sudah memiliki dua cabang, yakni di Semarang dan Cirebon.
"Saya menjual tembakau mulai dari Rp 7 ribu sampai Rp 55 ribu. Untuk varian rasa ada 100 macam," ujar Fabian.
Fabian mengakui membangun usaha tembakau tidaklah semudah membalik telapak tangan.
"Saat musim hujan kualitas tembakau kurang baik," ujar Fabian.
Namun, dia tidak menampik fakta bisnis tembakau memang sangat menjanjikan.
Sebab, anak muda banyak yang membeli tembakau, terutama untuk tingwe alias ngelinting dewe.
"Penjualan makin meningkat," ucap Fabian.
Dia tidak hanya melakukan pemasaran dengan cara konvensional, tetapi juga memaksimalkan dunia digital.
Fabian pun menggunakan media sosial agar penjualan tembakaunya makin luas.
Lewat metode pemasaran itu, Fabian bisa mendapatkan penghasilan Rp 15 juta sampai Rp 20 juta per bulan.
Fabian menjelaskan tembakau dengan rasa rokok konvensional seperti yang diproduksi pabrikan ternama masih menjadi unggulan.
"Ada delapan varian rasa rokok pabrikan. Setiap varian bisa laris 10-20 kilogram dalam satu bulan," ujarnya
Sementara itu, penjualan tembakau dengan rasa original rata-rata 5-10 kilogram per bulan.
“Untuk target ke depan, saya ingin memasarkan tembakau lokal sampai luar negeri,” kata Fabian. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News