GenPI.co - Perjuangan Muhamad Syarip untuk terjun ke dunia bisnis aluminum tidak main-main.
Sebab, dia perlu tiga tahun belajar sebelum benar-benar terjun sendiri.
"Awalnya bekerja dengan orang lain di Jakarta, tetapi akhir berani membuka sendiri pada 2018 di Bogor," katanya kepada GenPI.co, Jumat (8/4).
Dia mengatakan keberanian itu muncul karena sudah memahami berbagai aspek dalam berbisnis aluminium.
Lewat bisnisnya itu, dia berhasil membuat pesanan pintu, kusen hingga jendela.
"Untuk modal usaha itu harus merogoh kocek Rp 50 juta," ucapnya.
Dia mengatakan, modal itu pun sudah kembali seiring banyaknya permintaan pesanan.
Akan tetapi, dalam menjalani bisnis tidak selalu merasakan hal manis saja.
Syarip sempat merasakan tidak dibayar oleh pemborong yang memasan aluminum kepadanya.
"Sudah modal minim, malah diutang dan sampai tidak dibayar," katanya.
Bisnis yang bernama Lestari Abadi Glass dan terletak di Kabupaten Bogor itu baru menjalankan dua metode pemasaran.
Pemasaran itu lewat google bisnis dan modal mulut ke mulut.
"Dalam satu bulan penghasilan kotor saya mencapai Rp 40 jutaan," ucapnya.
Untuk harga jual produk di tempatnya dihitung per meter.
Bahan baku paling murah dibanderol Rp 70 ribu per meter dan termahal menyentuh Rp 160 ribu per meter.
"Saat pernah dapat orderan dari Atta Halilintar itu berkat teman," ujarnya.
Setelah empat tahun berjalan, Syarip sudah memperkerjakan empat orang karyawan.
"Harapan saya usaha ini bisa lebih maju," ucapnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News