GenPI.co - Dua sekawan Dwi Febriyan dan Sultan Brata Rajendra memiliki hobi yang sama, yakni berburu pakaian bekas bermerek atau thrifting.
Pasalnya, thrifting adalah cara agar bisa tampil gaya dengan barang bermerek, tetapi kantong tidak jebol.
Barang thrift memberikan harga yang cukup murah bagi kalangan anak muda, tetapi kualitas barang masih cukup layak.
Seiring berjalannya waktu, Febriyan dan Sultan berpikiran untuk berbisnis thrift shop. Keduanya melihat potensi bisnis itu cukup besar.
"Tahun 2020 saya sudah mulai berbisnis ini dengan modal Rp 500 ribu," kata Febriyan kepada GenPI.co, Jumat (22/4).
Usahanya itu memiliki nama Oripisan.id yang bisa ditemukan di media sosial Instagram dan marketplace Shopee.
Dia mengakui ada suka duka dalam menjalankan bisnis thrift shop. Saat menjalankan bisnis itu, dia mengawalinya dari hobi sehingga terasa lebih menyenangkan.
Namun, saat berburu stok, mereka kerap menemui barang yang kondisinya tidak baik.
"Selain itu, menjalankan usaha dengan teman mempunyai pendapat dan keinginan yang berbeda cukup wajar. Jadi, ada dua pemikiran yang harus disatukan," ujarnya.
Dia mengatakan produk yang dijual dibanderol mulai Rp 50 ribu sampai dengan Rp 300 ribu.
"Barang paling laku dengan merek dickies, stussy, nike, champion, dan carhartt," ucapnya.
Febryan saat ini hanya menjalankan pemasaran lewat media sosial saja. Pasalnya, hal itu bisa memudahkannya dan temannya yang sama-sama masih berkuliah.
"Target ke depan bisnis ini bisa makin besar lagi. Kami juga ingin membuka toko dan tidak hanya online saja," tuturnya.
Sementara itu, Febriyan tidak mau buka-bukaan bicara soal keuntungan dari bisnis itu.
"Cukup lumayan untungnya buat kami yang masih berkuliah," katanya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News