GenPI.co - Monic sudah memiliki pekerjaan. Namun, dia memutuskan untuk merintis bisnis.
Dia menganggap berbisnis adalah cara paling tepat untuk memperoleh penghasilan lebih.
Pandemi covid-19 juga memicu hasratnya untuk segera membuka bisnis.
Apalagi, tempatnya bekerja menerapkan skema bekerja di rumah atau work from home (WFH).
Saat pemerintah menerapkan pembatasan mobilitas, Monic menjajal bisnis es podeng.
Es podeng atau dikenal dengan nama es puter hingga es dung dung adalah es krim berbahan dasar santan.
Penyajian es podeng juga dicampur dengan potongan kacang, ketan hitam, potongan buah nangka hingga sagu mutiara.
Namun, bisnis itu tak berlangsung lama. Monic segera mengubah haluan usahanya lantaran sejumlah hal.
"Tadinya jualan es podeng, pas PPKM berubah jadi bakso goreng," kata Monic dalam YouTube Jajan Ranger yang diunggah 19 Mei 2022.
Bakso gorengnya sedikit berbeda dari yang sudah ada. Bahan dasar bakso goreng yang biasanya dijual pedagang kaki lima, yaitu ikan tenggiri.
Namun, Monic menggunakan campuran ayam dan udang. Dia menjamin bakso gorengnya jauh lebih nikmat dan lezat.
Dia juga baru menggoreng saat ada pesanan dari pembeli. Itu dilakukan agar bakso goreng bisa dinikmati selagi hangat.
"Gorengnya juga agak lama. Orang maunya (bakso goreng, red) juga panas-panas," ujarnya.
Monic menemukan tantangan dalam menjalankan bisnis ini. Pada awal-awal, pembeli dan pendapatan dari bisnis bakso goreng jauh dari ekspektasinya.
Dia sempat ragu untuk menjalankan bisnis tersebut. Namun, tekadnya berbisnis jauh lebih besar sehingga lambat laun usahanya itu bisa berkembang.
Monic menjual bakso goreng Rp 20.000 yang mana pembeli mendapatkan tiga buah dan sudah dipotong-potong.
Dalam sehari, dia bisa menjual 200 buah bakso goreng. Dengan demikian, rata-rata omzet hariannya mencapai Rp 4 juta.
Dia memangkalkan gerobaknya di Pasar Lama, Tangerang, Banten. Monic hanya sesekali turun ikut berjualan, karena dalam sehari-hari sudah dikerjakan pegawainya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News