GenPI.co - Olivia Sabat membangun bisnis online Frostbite1315 sejak September 2020.
Wanita 23 tahun itu mengatakan usahanya berfokus pada pre order (PO) album dan merchandise K-Pop.
Dia memulai usaha tersebut bersama dengan kakaknya, Catharina.
Sebelum membuka usaha PO album dan merchandise K-Pop, Olivia dan Catharina hanya iseng berjualan fan made K-Pop.
"Isinya produknya paper based (post card, photo card unofficial, dan sticker) yang kami desain sendiri," ucap dia kepada GenPI.co via WhatsApp, Senin (30/5).
Sampai akhirnya, mereka iseng mencoba membeli album K-Pop dengan mengikuti PO salah satu online shop.
Saat itu juga mereka melihat peluang yang lebih besar untuk jualan official goods.
"Akhirnya, kami mencari supplier dan menjadi reseller selama kurang lebih 4 bulan," ujarnya.
Olivia menerangkan album pertama yang dijualnya itu dari boy grup NCT Dream 'Hot Sauce' dengan total penjualan enam album.
Setelah itu, dia melanjutkan bisnisnya dengan menjual album boy grup Monsta X 'One of A Kind.'
"Cuma terjual 1 album saja. Kami langsung mencoba lagi untuk membuka PO album boy grup EXO dan TXT. Sayangnya, enggak ada yang beli," kata dia.
Bisnisnya mulai berkembang saat boy grup NCT Dream comeback lagi (mengeluarkan album, red).
Saat itu dia mencoba untuk membuka PO. Akhirnya, ada 12 album yang terjual.
"Namun, zonk banget karena kena tipu supplier," ujarnya.
Alhasil, wanita yang berprofesi sebagai karyawan swasta itu mengalami total kerugian mencapai Rp 7 juta, termasuk ganti rugi kepada customer.
"Sampai sekarang duitnya enggak balik sepeser pun. Ya, sudah coba mengikhlaskan saja," ucapnya.
Setelah tertipu, Olivia mengaku sempat berpikir untuk berhenti berjualan.
Namun, dia mengurungkan niat tersebut karena karena sudah punya beberapa customer dan follower media sosial Frostbite juga sudah lumayan ramai.
"Akhirnya nekat meminjam uang orang tua sebanyak Rp 4 juta untuk modal open PO album lagi," ujarnya.
Sejak tertipu, Olivia mulai mencoba untuk check out langsung (membeli, red) dari web Korea.
"Alias enggak mau lagi menjadi supplier karena masih trauma," kata dia.
Setelah promosi di semua media sosial, akun Frostbite akhirnya bisa menjual 25 album.
Dia menyebut mengurusi segalanya sendiri, mulai dari pembayaran sampai pajak.
Olivia mengaku cuma modal searching di internet, baca thread di twitter, dan observasi untuk memulai bisnis buka PO album.
Setelah 2 tahun berjalan, Olivia mensyukuri Frostbite bisa berkembang.
Dia menyatakan sekarang Frostbite fokus untuk menjual album dan merchandise official dari boy grup NCT dan Seventeen.
"Dari yang awalnya bisa menjual enam album, sekarang bisa 20-30 album untuk masing-masing grup," tuturnya.
Rekor terbaru terjadi pada Mei tahun ini, Frostbite berhasil menjual 95 album dari dua grup, yakni NCT dan Seventeen.
"Waktu itu kami punya goal untuk bisa menjual 50 album, tetapi enggak menyangka bisa lebih dari itu," ujarnya.
Olivia mengaku sudah suka berjualan sejak kecil dan juga suka K-Pop sejak lama, makanya memutuskan untuk membuat bisnis PO Album.
Mengenai modalnya, Olivia menyatakan dalam satu kali membuka PO album untuk satu grup kurang lebih Rp 4-5 juta.
"Untuk merchandise kurang lebih Rp 2-3 juta," kata dia.
Mengenai omzetnya, Olivia mengatakan kurang lebih Rp 6 juta dan profit bersihnya sekitar Rp 1-2 juta untuk satu kali buka PO sebanyak 20 album.
Dia mengatakan jumlah PO album berubah-ubah dan tidak menentu juga soal pendapatannya.
Mengenai rencana ke depannya, Olivia menyampaikan ingin membuka PO album sebanyak 150 album untuk satu grup.
"Untuk merchandise bisa order minimal 50 pcs," tuturnya.
Olivia menyatakan saat ini sedang memulai endorse beberapa influencer K-Pop.
"Tujuannya untuk meningkatkan awareness supaya orang-orang tahu kalau mau jajan album dan merchandise K-Pop, bisa ke Frostbite," kata dia.
Olivia mengatakan bagi penggemar K-Pop yang mau mengorder album grup favoritnya bisa mengunjungi Instagram Frostbite @frostbiteofc.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News