Berkali-kali Pindah, Nasi Goreng Anugrah Tetap Jadi Favorit

GenPI.co - Ini kisah Pemilik Warung Nasi Goreng Anugrah Aji Sukma yang meskipun berkali-kali memindahkan outlet, tetapi tetap sukses jadi favorit pelanggan.

Aji memang memiliki banyak kisah dalam merintis usaha. Meskipun bisnis di bidang makanan dinilai banyak keuntungan, tetapi rintangan yang dihadapi Aji pun beragam.

Warung nasi goreng yang dirintis sejak 2009 itu sudah berkali-kali pindah lokasi.

BACA JUGA:  Terinspirasi dari Orang Tua, Nur Habib Sukses Buka 5 Outlet Bakso

“Saat pindah lokasi terpaksa harus mencari pelanggan baru dan target market baru,” kata Aji saat dihubungi GenPI.co, Kamis (16/6).

Dia menceritakan, awal mula membuka warung nasi goreng karena terinspirasi dari penyewa tempat jualan sebelumnya.

BACA JUGA:  Awalnya Sambilan, Affan Kini Sukses Kembangkan Bisnis Bunga

“Tempat jualan sebelumnya ialah warung nasi goreng dan ketika orang tua saya membuka usaha mie ayam dan bakso, orang banyak mencari nasi goreng,” tuturnya.

Setelah itu, Aji pun mengambil alih usaha orang tuanya tersebut dan membuka warung nasi goreng.

BACA JUGA:  Awalnya Tidak Suka Hewan, Jerry Malah Sukses Dirikan Pets Care

“Lokasi pertama, di depan rumah, tapi karena ada masalah keluarga akhirnya pindah sewa kios dan setelah berjalan dua tahun, pemilik kios meminta kami pindah karena kios mau direnovasi,” katanya.

Akhirnya, Aji memutuskan kembali ke tempat awal, yakni di depan rumah membuat warung baru dan mencari pelanggan baru.

Meskipun begitu, Aji mengaku tak pernah lelah berusaha, dia punya trik untuk mempertahankan usahanya.

“Sejak pertama kali jualan sampai sekarang kami mengutamakan soal rasa,” katanya.

Tak heran, meski berkali-kali pindah tempat, Warung Nasi Goreng Anugrah yang berada di kawasan Boyolali, tetap mendapatkan tempa terbaik di hati pelanggan.

“Kalau promosinya, kami mengandalkan cerita pelanggan dari mulut ke mulut. Cara ini memang konvensional dan butuh waktu lama, tetapi hasilnya bisa dirasakan,” ucapnya.

Aji mengakui pernah merasa penat dalam menjani usaha. Jika hal itu sudah terjadi, dia pun harus mencari obatnya.

“Cara mudahnya ambil jeda, tutup warung sementara, kasih libur kepada diri sendiri dan karyawan sampai mood membaik dan kembali bekerja normal seperti biasa,” ucapnya. (*)