GenPI.co - Mental Lilik Resiowati layak diacungi jempol ketika menjalankan bisnis kue yang diberi nama Kue Lumpur Bu Lilik.
Dia bisa mempertahankan bisnisnya di tengah pandemi covid-19. Lilik mengaku usahanya sempat turun akibat pandemi pada 2020-2021.
Tokonya yang berada di Jalan Hang Tuah, Sidoarjo, Jawa Timur, sepi pembeli. Omzet bisnisnya pun turun hingga 50 persen.
"Pandemi jadi kendala. Pembeli sepi," kata Lilik saat ditemui GenPI.co Jatim di outlet kue lumpur miliknya, Selasa (5/7).
Meskipun demikian, Lilik tidak menyerah. Dia tetap memproduksi kue lumpur, tetapi jumlahnya dikurangi.
Dia harus memikirkan nasib belasan karyawan yang bekerja dengannya. Mereka masih kerabat Lilik.
“Yang penting ada pemasukan dan jangan sampai libur," ujar Lilik.
Setelah pandemi covid-19 melandai, bisnis milik Lilik membaik. Pesanan pun terus mengalir.
Dalam sehari, pesanan yang datang bisa mencapai 2.000-2.500 kue. Jumlah itu sama seperti sebelum pandemi.
"Sekarang sudah mulai meningkat lagi daripada pandemi kemarin," tutur Lilik.
Dia menjelaskan hal utama saat menjalankan bisnis di tengah kondisi sulit ialah jujur dan semangat.
“Kalau tidak, ya, tidak berhasil. Jujur dan semangat itu kunci sukses. Jaga kepercayaan pelanggan itu penting," ujarnya.
Kue Lumpur Bu Lilik menyediakan dua varian menu, yakni original dan kelapa muda.
Satu kotak berisi sepuluh biji kue lumpur original dibanderol dengan harga Rp 31 ribu.
Sementara itu, varian kelapa muda dijual dengan harga Rp 36 ribu per kotak. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News