GenPI.co - PT Perkebunan Nusantara (PTPN) dianggap berhasil melakukan upaya pengurangan emisi gas rumah kaca dengan pemanfaatan limbah sisa kelola sawit menjadi biogas.
Limbah ini dikelola menjadi sumber energi terbarukan sebesar 1 megawatt (MW).
Menteri Lingkungan Hidup (Menteri LH) Hanif Faisol Nurofiq menyebut langkah ini sebagai bukti perusahaan kelapa sawit bisa menjaga lingkungan agar tetap hijau.
“Kita berhasil membuktikan bahwa PT PTPN merupakan salah satu dari perusahaan kita, telah mampu mereduksi emisi gas rumah kacanya setara dengan 33.700 ton CO2 ekuivalen," kata dia, dikutip Minggu (11/5).
Menteri LH menyebut sumber energi terbarukan dari limbah tersebut bisa digunakan untuk keperluan pengelolaan sawit dan kebutuhan listrik.
"Sektor agriculture adalah sektor yang diidentifikasi sebagai salah satu penyumbang emisi. Bersama sektor yang lain sebenarnya sektor agriculture ini paling rendah,” ungkap dia.
Dia menyebut PTPN melakukan langkah fundamental melalui program Environmental, Social, and Governance (ESG) melalui renewable energy dari pemanfaatan bumi.
Menurut dia, hal ini adalah langkah awal membuktikan kepada dunia industri kelapa sawit Indonesia tidak memiliki dampak buruk yang menjadi isu global.
"Penting kemudian menjadikan ini (sebagai) upaya kita di tengah-tengah kancah perdagangan internasional yang menggunakan segala cara untuk mendiskon produk-produk kita termasuk isu-isu negatif palm oil," papar dia.
Maka dari itu, dia mengajak pengusaha kelapa sawit di Indonesia untuk mereplikasi apa yang telah dilakukan oleh PTPN demi mengurangi emisi gas rumah kaca.
"Harapan kami ini menjadi salah satu kunjungan untuk menstimulasi teman-teman yang lain bisa belajar bagaimana menyusun ini, jadi tidak perlu lambat-lambat,” jelas dia.(ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News