GenPI.co - Baru berusia 23 tahun, Indri Rosmawati sudah sukses membangun bisnis baju thrift yang diberi nama Samarpreloved.
Wanita itu memang pintar memanfaatkan keadaan.
Pasalnya, di tengah bisnis baju thrift, dirinya sempat memiliki kegiatan sampingan sebagai jasa titip (Jastip) di Pekan Raya Jakarta beberapa waktu lalu.
Sementara itu, Indri juga berhasil membangun Samarpreloved hingga memiliki gudang sendiri.
Di bisnis thriftnya, Indri hanya menjual hoodie atau crewneck saja.
"Puji Tuhan. Semuanya diberikan kelancaran meski sedikit saja kendalanya," ujar Indri kepada GenPI.co, Senin (18/7).
Dia mengaku mencoba peruntungan di dunia thrifting berawal dari kesukaannya sendiri.
"Jadi, aku suka banget thrifting ke Pasar Senen ke Poncol banyak baju-baju lucu dan kepikiran 'Kenapa enggak gue jual saja, ya?'," tuturnya.
Sejak Maret 2019 di awal pandemi covid-19, Indri mulai mencoba peruntungan tersebut.
"Modalku enggak sampai Rp 1 juta, sekarang punya gudang dan buka paket bal," lanjutnya.
Indri mengaku tantangan tersulit saat memulai bisnis thrift ialah melakukan live di e-commerce sebagai salah satu langkah marketing.
"Aku enggak percaya diri banget. Enggak tahu mau ngomong apa dan jelasin produknya bagaimana. Intinya, aku coba saja, diam sampai ada yang tanya," ungkapnya.
Namun, usahanya selama tiga bulan untuk live itu membuahkan hasil.
"Aku senang saat dapat pelanggan pertama, dari situ pelanggan mulai bermuncul, lalu ramai. Sekarang, aku punya dua tim," lanjutnya.
Dari kegigihannya itu, Indri bisa berhasil terjun di bisnis thrift skala besar.
"Bisnis thrift itu mudah dijalani dan cocok buat anak muda, pasarnya pun enggak sulit," tuturnya.
Dia menjual berbagai paket usaha partai besar mulai dari Rp 4-10 juta.
Wanita berambut pirang itu pun sudah menjual ribuan banu thrift secara online. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News