GenPI.co - Ni Kadek Sri Dewi jeli melihat peluang dari hobinya memelihara ikan koi. Dia mengubah hobinya menjadi bisnis.
Pengusaha sukses asal Monjok, Kecamatan Selaparang, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), itu mendirikan Rinjani Koi Farm.
Kadek Dewi menjalankan usahanya di Desa Mambalan, Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat.
Dia mengaku pada awalnya memang hobi memelihara ikan koi pada 2013. Dewi membeli sepuluh ekor, lalu memeliharanya di taman belakang rumah.
Kadek Dewi lantas melihat peluang karena pada saat itu belum ada budi daya ikan koi di NTB.
"Akhirnya saya membeli lahan 23 are di Desa Mambalan tempat budi daya ikan koi," ujar Dewi kepada GenPI.co NTB, Kamis (23/3).
Dewi menggunakan sistem ala Jepang untuk memelihara ikan koinya. Dia benar-benar menerapkan standar tinggi.
"Demi mendapatkan bibit yang berkualitas, kami memijah satu pejantan ke betina lain. Itu tidak gampang dilakukan," jelas Dewi.
Dewi menuturkan, dari sepuluh ribu bibit, hanya seratus ekor yang bisa diambil karena kualitasnya berbeda-beda.
"Sisanya kami berikan kepada masyarakat yang ingin pelihara koi agar mereka juga ikut mencintai ikan ini," ucap Dewi.
Kisah sukses Dewi terjadi pada 2021. Dia bisa mendapatkan omzet bisnis Rp 100 juta per bulan.
"Selama satu tahun, penjualan ikan koi ini lancar. Rata-rata omzet per bulan Rp 100 juta," sebut Dewi.
Namun, setahun berselang dia mengalami kerugian karena banjir akibat tanggul jebol di Bendungan Meninting.
"Waktu itu saya rugi Rp 1,6 miliar. Sekitar 80 persen ikan saya mati karena kolamnya tercemar," jelas Dewi.
Dewi pun perlahan mulai bangkit. Sisa indukan ikan yang 20 persen dikembangkan.
"Saat ini saja sudah banyak permintaan ikan koi. Saya memasarkan tidak hanya di NTB, tetapi se-Indonesia," ucap Dewi. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News