GenPI.co - Pemerintah Amerika Serikat (AS) melakukan cara yang cukup unik untuk menghentikan serangan pemerasan di dunia maya oleh DarkSide.
Dilansir dari AP, AS membuat sayembara untuk menemukan para pemimpin kelompok peretas yang meminta uang tebusan di dunia maya atau ransomware, DarkSide.
Hadiahnya sangat menarik, yakni uang sebesar 10 juta dollar AS atau senilai lebih dari Rp 143 miliar.
Tak hanya itu, Kementerian Luar Negeri AS juga menawarkan hingga 5 juta dollar AS atau kurang lebih Rp71,7 miliar bagi pihak yang bisa memberikan informasi untuk membantu penangkapan atau penjatuhan hukuman kepada pihak yang mencoba berpartisipasi dalam insiden ransomware DarkSide.
"Dengan menawarkan hadiah ini, AS menunjukkan komitmennya untuk melindungi korban ransomware di seluruh dunia dari eksploitasi oleh penjahat dunia maya," kata Kementerian Luar Negeri AS dalam sebuah pernyataan.
Sebelumnya, Washington menuding DarkSide sebagai dalang di balik terhentinya operasional jaringan pipa minyak utama negara itu pada Mei 2021.
DarkSide yang bermarkas di Rusia dianggap bertanggung jawab atas serangan siber yang sempat melumpuhkan jaringan pipa minyak dan gas Colonial Pipeline.
Kondisi tersebut mengakibatkan penutupan tempat pengisian bahan bakar selama berhari-hari di AS hingga menyebabkan kenaikan harga gas dan kekurangan bahan bakar di beberapa negara bagian.
Wakil Jaksa Agung Lisa Monaco mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan lebih banyak penangkapan, penyitaan uang tebusan dari peretas dan tambahan operasi penegakan hukum.
“Jika Anda menargetkan kami, kami akan menargetkan Anda,'' ujar Monaco dalam sebuah wawancara dengan kantor berita AP pekan ini.
Monaco pun saat ini telah menjadi pemain kunci dalam upaya pemerintah AS melawan ransomware. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News